Detak Jantung Normal dan Potensi Bahayanya
Info
Detak Jantung Normal dan Potensi Bahayanya
September 18th, 2018

sfidn.com - Jantung merupakan organ tubuh berotot yang mampu memompa darah 100 ribu kali dalam kurun waktu satu hari dengan tujuan mengirimkan darah yang penuh oksigen dan nutrisi ke setiap bagian tubuhmu. Oleh karenanya, sangat penting untuk bisa menjaga kesehatan jantung dan selalu waspada akan potensi bahayanya dengan cara memperhatikan detakan jantung. Adanya gangguan pada kinerja dan fungsi jantung dapat mengindikasikan bahwa ada kelainan pada detak jantungmu.

Kecepatan Datak Jantung Manusia


Kecepatan normal detak jantung orang dewasa ketika sedang beristirahat adalah 6 sampai 100 kali per menitnya. Tapi, ada berbagai faktor lain yang mampu mempengaruhi detakan jantung normal, seperti kegiatan, kebugaran, kondisi tubuh saat berbaring maupun berdiri, kondisi suhu, obat-obatan, ukuran tubuh, dan juga emosi. Seorang yang memang sudah terbiasa melakukan kegiatan fisik, contohnya para atlit olahraga, umumnya mempunyai detak jantung normal di bawah rata-rata, sekitar 40 kali permenit ketika sedang tidur atau berisirahat.

Detakan jantung normal pada saat berolahragapun tentunya beragam. Ketika sedang berolahraga, detak jantung orang yang berusia 20 – 35 tahun berada di angka 95 – 170 kali per menit, usia 35-50 tahun diantara 85-155 kali permenit, dan lansia dia atas 60 tahun berada diantara 80 – 130 kali per menit.

Detak jantung yang meningkat ketika berolahraga terjadi karena tubuh membutuhkan asupan oksigen yang lebih banyak sehingga jantung harus bekerja lebih cepat agar mampu mencukupi kebutuhan tersebut.

Keteraturan Detak Jantung


Sistem listrik jantung memiliki peranan yang penting dalam mengatur keteraturan detak jantung. Baiknya kinerja listrik jantung ditandai dengan normalnya irama detak jantung. Detak jantung yang normal bisa ditentukan dengan seirama detakan jantung, monoton, dan tanpa adanya suara ataupun detak tambahan. Untuk jantung yang bermasalah, maka iramanya akan terdengar tidak beraturan, adanya suara dan detak jantung tambahan atau detak jantung terdengar lebih bising.

Pola keteraturan detak jantung ini akan berubah seiring dengan bertambahnya usia. Namun, perubahan keteraturan detak jantung juga bisa menandakan adanya kondisi medis yang terdapat pada jantung atau kondisi lainnya yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Gangguan Irama Jantung


Detak jantungmu pun berpotensi mengalami masalah. Denyut jantung akan berpotensi terlalu lambat, cepat, tidak teratur, ataupun berhenti sesaat. Dalam dunia medis, masalah tersebut biasa disebut dengan aritmia. Terdapat berbagai faktor yang mampu menyebabkan sesorang mengalami kondisi aritmia, seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, terjadi perubahan pada struktur jantung, adanya riwayat penyakit jantung, dll. Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol dan kafein atau efek samping konsumsi obat-obatan pun mampu menyebabkan terjadinya aritmia.

Secara garis besar, kondisi aritmia terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

  • Takikardia
    kondisi ini ditemukan apabila detak jantung bekerja lebih cepat ketika sedang berisitirahat. Tentunya penyebab dari kondisi ini tidak bisa dipastikan, namun ada faktor lain yang diduga mampu menyebabkan kondisi ini terjadi seperti, adanya riwayat penyakit jantung dan anemia, faktor keturunan, efek samping obat, ataupun kebiasaan pola hidup yang buruk. Keluhan yang biasanya terjadi pada kondisi ini adalah sesak napas, nyeri dada, kelelahan dan pusing. Tapi, ada kondisi tertentu yang menyebabkan takikardia tidak menimbulkan keluhan atau gejala apapun.
  • Bradikardia
    Bradikardia merupakan kondisi terlalu lambatnya detak jantung seseorang. Pada saat istirahat, normalnya detakan jantung seseorang berdetak 60 hingga 100 kali permenit. Tapi, pada kondisi bradikardia, jantung akan berdetak kurang dari 60 kali dalam semenit. Kondisi tersebut biasa terjadi pada lansia, orang yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi, perokok, dan adanya efek samping obat tertentu. Untuk beberapa orang, detak jantung yang melambat mungkin tidak ada gejala apapun. Tapi, kondisi tersebut bisa menandakan bahwa ada gangguan pada listrik jantung. Keluhan yang terjadi ketika mengalami bradikardia adalah sulit berkonsentrasi, sesak napas, pusing, pingsan, dan terlalu mudah lelah.

 SFIDN Baca juga

Dengan mengetahui detak jantung normal, maka kamu akan mampu menjaga dirimu dari berbagai masalah kesehatan yang mengancam. Untuk itu, kamu perlu menjaga kesehatan jantungmu dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi dan sehat, terus aktif bergerak, menjaga berat badan ideal, dan juga menjaga kadar kolesterol dan gula darah. Segera konsultasikan dirimu ke dokter spesialis jantung jika kamu mengalami masalah detak jantung seperti yang sudah dijelaskan diatas agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

 

SHARE