sfidn - 7 Efek Samping Fat Burner yang Harus Anda Tahu

7 Efek Samping Fat Burner yang Harus Anda Tahu

sfidn.com - Banyak orang tergiur dengan janji-janji manis dari produk-produk yang mengklaim dapat mempercepat penurunan berat badan. Misalnya, membakar lemak lebih banyak dengan mengonsumsi pil pembakar lemak. Namun, apakah Anda menyadari bahwa ada efek samping fat burner yang nantinya dapat terjadi?

Suplemen pembakar lemak memang menjanjikan dapat meningkatkan metabolisme dan menyebabkan Anda kehilangan lemak. Namun, perlu diingat bahwa sejatinya penurunan berat badan yang sehat itu tidak terjadi sekaligus dalam jumlah banyak di waktu yang singkat.

7 Efek samping fat burner yang wajib Anda tahu

Fat burner adalah pil penurun berat badan yang terbuat dari zat termogenik dan bekerja dengan meningkatkan proses metabolisme tubuh, sehingga membakar kalori lebih banyak. 

Meskipun pil pembakar lemak semakin populer belakangan ini, Anda harus tahu bahwa pil pelangsing semacam ini dapat membawa efek samping, yang bahkan dapat mengancam keselamatan Anda.

Studi juga membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen fat burner biasanya menunjukkan efek samping seperti kecemasan, insomnia, dan masalah jantung.

Berikut 7 efek samping fat burner yang harus Anda waspadai:

1. Alergi

Alergi adalah efek samping fat burner yang paling umum. Dalam banyak kasus, bahan-bahan tertentu dari pil pembakar lemak dapat menimbulkan reaksi di dalam tubuh. Hal ini mungkin berkaitan dengan kapasitas dan sensitivitas tubuh terhadap bahan-bahan asing. 

Gejala alergi yang sering ditunjukkan adalah gatal-gatal dan sakit perut.

2. Masalah jantung

Efek samping dari pil fat burner juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ini karena bahan-bahan di dalamnya yang dapat membahayakan kesehatan jantung. 

Misalnya, jeruk pahit yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung ke tingkat yang tidak aman. 

Buah jeruk pahit (Citrus aurantium) mengandung senyawa synephrine yang strukturnya mirip dengan efedrin – komponen utama dalam ramuan ephedra, tetapi memiliki sifat farmakologis yang berbeda. 

National Collegiate Athletic Association (NCAA) telah menempatkan synephrine ke dalam daftar obat terlarang dan dicantumkan sebagai  stimulan.

Satu laporan kasus yang diterbitkan di Texas Heart Institute Journal pada tahun 2009, menunjukkan bahwa seorang pria sehat dan aktif berusia 24 tahun yang mengonsumsi suplemen yang mengandung synephrine mengalami pembekuan darah di arteri utama yang memasok darah ke jantung. Untungnya, pria ini berhasil dirawat di rumah sakit dan pulih. 

Para peneliti pun menghubungkan efek buruk ini dengan suplemen pembakar lemak.

3. Kerusakan hati

Selain jantung, efek samping dari pil pembakar lemak juga bisa menyerang hati. Pada tahun 2014, terjadi wabah yang mengganggu lembaga FDA dengan satu pembakar lemak tertentu, yang akhirnya dihapus dari pasaran. 

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada April 2014, suplemen tersebut telah menyebabkan hampir 100 kasus hepatitis (peradangan hati) di seluruh Amerika Serikat.

Bahkan, ada satu kematian yang terjadi akibat konsumsi suplemen khusus ini. 

Kandungan zat yang disebut aegeline dalam suplemen tersebut diduga menyebabkan efek buruk ini. Aegeline juga muncul pada label kemasan dengan nama ilmiahnya, N-[2-hydroxy-2(4-methoxyphenyl) ethyl]-3-phenyl-2-propenamide.

Senyawa ini diekstraksi dari daun tanaman India, yaitu Marmelos Correa, dan memang belum diuji pada manusia untuk efek kehilangan lemak atau kinerja olahraganya.

4. Beberapa mengandung bahan-bahan yang tidak ‘lolos’

Food and Drug Administration (FDA) memang tidak mengevaluasi dan menguji semua pembakar lemak yang beredar di pasaran. Demi meningkatkan keunggulan produknya, beberapa produsen akhirnya menambahkan bahan yang tidak disebutkan pada label kemasan.

Tentunya, hal ini dapat menimbulkan bahaya serius. Bahkan, pada tahun 2015, FDA telah mengidentifikasi ada lebih dari 20 jenis fat burner yang mengandung bahan berbahaya.

Bahkan, ada yang ditarik dari peredaran karena terbukti dapat menimbulkan efek buruk bagi jantung, misalnya sibutramine. Ini adalah obat yang sebelumnya diresepkan untuk obesitas, tetapi dikeluarkan dari pasaran pada tahun 2010, karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. 

5. Insomnia

Efek samping fat burner lainnya adalah sulit tidur atau insomnia. Biasanya, ini disebabkan oleh overdosis kafein yang dapat mengganggu dan membahayakan metabolisme normal tubuh. Dampaknya, Anda mengalami kurang tidur. 

Selain kafein, pembakar lemak lainnya, efedrin, juga diketahui memiliki dampak berbahaya pada pola tidur. Oleh sebab itu, Anda perlu berhati-hati saat memilih suplemen fat burner.

6. Meningkatkan risiko overheating

Kemampuan pembakar lemak dalam meningkatkan metabolisme tubuh tergantung pada bahan aktifnya. Beberapa bahan dapat melakukan ini, sementara yang lain tidak memiliki dukungan secara ilmiah. 

Misalnya, bahan 2,4-dinitrophenol (DNP) yang ditemukan di beberapa pembakar lemak di pasaran memang meningkatkan metabolisme. Sayangnya, bahan ini terkait dengan overheating dan efek berbahaya lainnya. 

Sebuah tinjauan pada tahun 2011 menjelaskan bahwa efek samping dari DNP termasuk keringat berlebih dan detak jantung tidak menentu atau cepat. Laporan ini juga menunjukkan bahwa ada sekitar 62 kematian yang berkaitan dengan DNP pada tahun 2011.

7. Membawa perubahan mental dan perilaku

Tahukah Anda? Efek samping pil pembakar lemak sering kali menyebabkan perubahan perilaku, bahkan hampir melumpuhkan kemampuan nafsu makan. Akibatnya, Anda menjadi resisten untuk makan hal-hal tertentu, yang ujung-ujungnya menyebabkan fluktuasi pada sistem saraf, termasuk perubahan suasana hati.

Selain itu, toksisitas dan dosis fat burner dapat menyebabkan ketidakseimbangan mental dalam situasi tertentu. Beberapa orang juga dapat menjadi kecanduan pil ini, bahkan sudah seperti obat baginya.

Saran dari SFIDN

Inilah 7 efek samping fat burner yang perlu Anda waspadai. Daripada memilih suplemen pembakar lemak buatan, alangkah lebih baik Anda mengonsumsi yang alami, seperti bawang putih, cuka sari apel, lemon, dan buah jeruk. 

Terlebih lagi, produsen suplemen biasanya mempromosikan tablet atau pil pembakar lemak ini efektif menurunkan berat badan tanpa harus melakukan perubahan pola makan dan olahraga. Faktanya, penurunan berat badan itu adalah hasil dari diet dan olahraga, plus sabar dan konsisten. 

Oleh karena itu, jadilah konsumen yang bijak dan cerdas dalam memilih produk-produk kesehatan yang dijual di pasaran. Alih-alih membuat Anda sehat, justru penyakit yang datang jika sembarangan dalam memilihnya.

--- Related Article ---

 

Referensi:

  • Badan POM (2010). Pembatalan Izin Edar dan Penarikan Produk Obat yang Mengandung Sibutramin.
  • Cohen PA. 2014. Hazards of Hindsight — Monitoring the Safety of Nutritional Supplements. N Engl J Med. 370: 1277-1280.
  • Dr. Prem. 9 Bad side effects of fat burning supplements.
  • Fontana RJ. 2020. Severe Acute Hepatitis Attributed to the Herbal and Dietary Supplement OxyELITE Pro. Clinical Liver Disease. 16 (4): 173-173.
  • Grundlingh et al. 2011. 2,4-dinitrophenol (DNP): a weight loss agent with significant acute toxicity and risk of death. J Med Toxicol. 7 (3): 205-212. 
  • HealthifyMe (2021). Fat Burners: Foods, Exercises and Side Effects.
  • Livestrong. Harmful Effects of Fat Burners.
  • NIH (2020). Bitter Orange.
  • Possible (2018). 6 Fat Burner Side Effects You Must Be Aware Of It!
  • Thomas et al. 2009. STEMI in a 24-year-old man after use of a synephrine-containing dietary supplement: a case report and review of the literature. Tex Heart Inst J. 36 (6): 586-590.
     

 
Tags:
#fat burner  #efek samping fat burner  #bahaya fat burner  #fat burner efek samping 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article