sfidn - Cristiano Ronaldo Pindahkan “Coca-Cola” dari Hadapannya, Ada Apa?

Cristiano Ronaldo Pindahkan “Coca-Cola” dari Hadapannya, Ada Apa?

sfidn.com - Dunia maya tampaknya sedang heboh dengan sebuah video yang menayangkan aksi Cristiano Ronaldo memindahkan botol minuman Coca-Cola dari hadapannya dalam jumpa pers UEFA EURO 2020. “Hanya dengan satu gerakan tangan saja, Ronaldo udah bisa bikin harga saham Coca-Cola anjlok! Magical hand!” ungkap salah satu netizen di Instagram.

Tidak sedikit dari warganet yang memuji tindakan pemain sepak bola asal Portugal ini, karena dianggap sebagai aksi kesehatan yang powerful tanpa perlu melibatkan scientists. Namun, ada juga beberapa yang berkomentar bahwa ini adalah hal yang wajar dilakukan oleh para atlet, karena memang tidak mengonsumsi minuman berkarbonasi.

Lantas, ada apa sih sebenarnya dengan Coca-Cola? Apa benar Coca-Cola dan minuman ringan lainnya berbahaya untuk kesehatan? 

Mengenal minuman ringan (soft drinks)

Anda mungkin tahu bahwa salah satu kebiasaan makan yang buruk itu adalah sering mengonsumsi makanan dan minuman yang manis, termasuk soft drinks. Coca-Cola termasuk dalam kategori minuman ringan berkarbonasi yang digemari oleh masyarakat. 

Melansir dari Britannica, minuman ringan (soft drinks) adalah bagian dari minuman non-alkohol, bisa berkarbonasi atau tidak, dan mengandung bahan pemanis dan perasa alami atau buatan. Perasa alami bisa dari buah-buahan, kacang-kacangan, beri, akar, rempah-rempah, dan sumber tanaman lainnya. 

Sementara minuman ringan berkarbonasi (carbonated soft drinks) sudah melalui proses penambahan gas karbon dioksida ke dalamnya, yang memberikan tampilan kilau (sparkle) dan rasa yang tajam. Ini juga yang menyebabkan sensasi lidah Anda seperti digigit saat meminumnya. Contoh minuman berkarbonasi termasuk soft drinks, air soda, dan anggur berkarbonasi. 

Nilai pH minuman berkarbonasi adalah 3-4, yang artinya sedikit asam. Namun, bukan berarti minum minuman asam seperti ini membuat tubuh Anda jadi lebih asam. Ginjal dan paru-paru akan membuang kelebihan karbon dioksida di dalam tubuh, sehingga menjaga darah Anda pada pH yang normal (sedikit basa) 7,35-7,45 terlepas dari apa yang Anda makan atau minum.

Kandungan gizi Coca-Cola

Berikut kandungan kalori dan gula dalam Coca-Cola dan minuman berkarbonasi lainnya:

Coca-Cola 330 ml
Kalori: 139 Kal
Gula: 36 gram

Fanta 330 ml
Kalori: 170 Kal
Gula: 41 gram

Big Cola 200 ml
Kalori: 120 Kal
Gula: 22 gram

Sprite 250 ml
Kalori: 110 Kal
Gula: 28 gram

Fanta 250 ml
Kalori: 100 Kal
Gula: 24 gram

--- Related Article ---

Lalu, bagaimana pengaruh soft drinks berkarbonasi untuk kesehatan?

1. Gigi

Ini adalah salah satu kekhawatiran terbesar tentang efek air soda pada gigi, karena sifatnya yang asam. Sayangnya, masih sedikit penelitian yang membahas topik ini. Namun, satu studi menemukan bahwa air mineral bersoda dapat merusak email sedikit lebih banyak daripada air biasa. Selain itu, air mineral 100 kali lebih sedikit merusak gigi daripada minuman ringan manis.

Dalam penelitian lainnya menemukan bahwa minuman berkarbonasi berpotensi kuat menghancurkan email hanya jika mengandung gula. Selain itu, ada juga bukti yang mendukung bahwa kombinasi gula dan karbonasi dapat menyebabkan kerusakan gigi yang parah.

2. Sistem pencernaan

Beberapa studi menunjukkan air berkarbonasi dapat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan, dengan cara:

  • Meningkatkan kemampuan menelan.
  • Meningkatkan nafsu makan.
  • Membantu meringankan sembelit.

Hanya saja, dengan catatan air berkarbonasi yang Anda minum tidak mengandung gula. Namun, kebanyakan yang beredar di pasaran adalah soft drinks berkarbonasi yang notabene mengandung gula. Jadi, Anda tetap harus bijak dalam mengonsumsinya, ya!

3. Berat badan

Sebuah studi kecil tahun 2017 menemukan bahwa minuman berkarbonasi dapat meningkatkan hormon lapar yang disebut ghrelin pada pria. Ketika kadar ghrelin Anda tinggi, Anda akan merasa lebih lapar dan cenderung untuk makan lebih banyak, sehingga menyebabkan penambahan berat badan. Hanya saja, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasil ini pada skala yang lebih besar dan juga pada wanita.

Penting untuk dicatat bahwa semua yang mengandung kalori “tersembunyi” dan natrium ekstra dapat menyebabkan gigi berlubang dan penambahan berat badan dari waktu ke waktu. Jadi, penting untuk Anda membaca label kemasan dengan hati-hati.

4. Tulang

Sebuah studi besar terhadap lebih dari 2.500 orang menemukan bahwa Cola adalah satu-satunya minuman yang dikaitkan dengan penurunan kepadatan mineral tulang pada wanita. Hal ini diduga berkaitan dengan kandungan fosfornya yang tinggi, sementara asupan kalsium tidak mencukupi, sehingga berdampak pada keropos tulang. Sementara air soda biasa tampaknya memiliki efek netral atau positif.

5. Jantung

Ada penelitian yang menunjukkan air berkarbonasi dapat meningkatkan kesehatan jantung, tetapi buktinya sangat terbatas. Air berkarbonasi yang kaya natrium dapat menurunkan kolesterol LDL (jahat), penanda inflamasi, dan gula darah, serta meningkatkan kolesterol HDL (baik).

Selain itu, ada dugaan penurunan risiko penyakit jantung 35% dalam 10 tahun pada kelompok yang minum air berkarbonasi daripada kelompok kontrol. Namun, ini hanya sebuah studi kecil, sehingga perlu lebih banyak penelitian lagi untuk menyimpulkan hal ini.

Jadi, apakah Coca-Cola dan soft drinks lainnya berbahaya?

Jawabannya adalah tidak, selama Anda mengonsumsi dalam jumlah yang wajar. Akan menjadi bahaya jika Anda tidak membatasi asupan makanan dan minuman manis. Maka dari itu, Anda dituntut untuk membaca label kemasan, terutama kandungan kalori dan gula soft drinks di kolom nutrition facts-nya.

Kemenkes RI menghimbau masyarakat untuk membatasi asupan gula menjadi 50 gram dalam sehari atau setara dengan 4 sendok makan

Jika Anda minum 1 botol Coca-Cola (330 mL), maka ini sudah memenuhi 72% asupan gula yang disarankan dalam sehari. Selain Coca-Cola, Anda mungkin juga minum es teh manis, es jeruk, atau makanan manis lainnya, seperti martabak. Inilah yang menyebabkan asupan gula harian Anda menjadi overload. Seiring waktu, kebiasaan mengonsumsi “yang manis-manis” dalam jumlah banyak, dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Jadi, Anda tetap harus berhati-hati dalam mengonsumsi soft drinks. Kebablasan sedikit sudah dapat membuat Anda berisiko lebih tinggi terserang penyakit. Intinya, jangan berlebihan, ya!

 

Referensi:

Britannica. Carbonation.
Britannica (2021). Soft drink.
Healthline (2019). Carbonated (Sparkling) Water: Good or Bad?
Healthline (2018). Is Carbonated Water Bad for You?
Eweis et al. (2017). Carbon dioxide in carbonated beverages induces ghrelin release and increased food consumption in male rats: Implications on the onset of obesity. Obesity Research & Clinical Practice. 11(5):534-543.
Schoppen et al. (2004). A sodium-rich carbonated mineral water reduces cardiovascular risk in postmenopausal women. J Nutr. 134(5):1058-63.
Tucker et al. (2006). Colas, but not other carbonated beverages, are associated with low bone mineral density in older women: The Framingham Osteoporosis Study. Am J Clin Nutr. 84(4):936-42.
Vartanian et al. (2007). Effects of Soft Drink Consumption on Nutrition and Health: A Systematic Review and Meta-Analysis. Am J Public Health. 97(4): 667–675.
Dessirier et al. (2000). Psychophysical and neurobiological evidence that the oral sensation elicited by carbonated water is of chemogenic origin. Chem Senses. 25(3):277-84.
Parry et al. (2001). Investigation of mineral waters and soft drinks in relation to dental erosion. J Oral Rehabil. 28(8):766-72.
Jain et al. (2007). Commercial soft drinks: pH and in vitro dissolution of enamel. Gen Dent. 55(2):150-4.
Cheng et al. (2009). Dental erosion and severe tooth decay related to soft drinks: a case report and literature review. J Zhejiang Univ Sci B. 10(5): 395–399.
Acharya et al. (2007). Ice cold carbonated water: a therapy for persistent hyperawareness of pharyngeal mucus and throat clearing. J Laryngol Otol. 121(4):354-7.
Cuomo et al. (2002). Effects of carbonated water on functional dyspepsia and constipation. Eur J Gastroenterol Hepatol. 14(9):991-9.


 
Tags:
#minuman berkarbonasi  #Cristiano Ronaldo  #Coca-Cola  #Soft Drinks 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article