Perbedaan Atlet Natural dan Atlet Pengguna Steroid
sfidn.com – Penggunaan steroid sebenarnya menjadi salah satu hal yang umum diperbincangkan di kalangan penggiat fitness. Namun, penggunaannnya sendiri masih ditutup-tutupi sebab penggolongannya sebagai obat yang tidak diperjualbelikan secara bebas. Begitu pun anggapan terkait penggunaan steroid yang membuat pembentukan otot terjadi secara tidak alami. Beberapa dari kita akhirnya sering mempertanyakan apakah seseorang dengan tubuh berotot dan besar menggunakan steroid atau tidak. Faktanya, sulit untuk mengetahui hal tersebut sebab perlu dikonfirmasi melalui tes khusus. Namun, ada beberapa perbedaan yang sebenarnya cukup terlihat di antara binaraga atau atlet natural dan binaraga atau altet pengguna steroid. Apa sajakah perbedaan itu?
1. Besarnya Otot Trapezius
Otot trapezius yang tebal mungkin menjadi idaman bagi banyak pria. Pasalnya, otot yang berperan dalam menstabilkan postur dan otot saat pergerakan ini memberikan kesan yang kuat dan gagah ketika berhasil dibentuk dan diperbesar. Namun, otot ini sebenarnya tidak bisa dibentuk sedemikian besar, meski sudah dilatih dengan keras. Kecuali jika ada faktor genetik yang ikut andil di dalamnya.
Berkaitan dengan perbedaan di antara atlet natural dan atlet pengguna steroid, besarnya otot trapezius ini terjadi sebab hubungan antara androgen receptors dan androgenic-anabolic steroid (AAS). Anabolic androgenic steroid, hormon yang salah satu fungsinya membangun massa otot, memiliki cara kerja terhadap androgen receptors yang menyerupai kunci dan pintu. Jadi, penggunaan anabolic androgenic steroid ini baru bekerja ketika dipertemukan dengan androgen receptors, yang mana mereka banyak ditemukan di trapezius.
2. Free Fat Mass Index (FFMI)
Free Fat Mass Index adalah sebuah hitungan atau formula yang dirancang berdasarkan studi yang menganalisa komposisi tubuh bodybuilders ternama sebelum ditemukannya steroid. Menggunakan data analisa yang meliputi berat badan, tinggi, kadar lemak tubuh, dan beberapa faktor lain, peneliti menemukan hitungan potensi maksimal seorang atlet ‘natural’. Dimana ditemukan bahwa FFMI maksimal seorang atlet natural berada di angka 25. Jadi, jika hitungan FFMI seorang atlet diatas 25, cukup besar kemungkinannya mereka menggunakan steroid.
3. Tampilan Tubuh Secara Keseluruhan
Kata ‘wajar’ disini sebenarnya berbeda-beda antar tiap orang. Namun, ketika melihat binaragawan dengan tubuh yang sangat besar, kebanyakan dari kita pasti akan bertanya-tanya apakah mereka natural atau tidak. Bukan rahasia umum sebenarnya perihal binaragawan yang mengaku natural namun tetap menggunakan PED (Performance Enhancing Drugs). Karena itu, meski faktor genetik, latihan, dan nutrisi berperan besar, binaragawan yang menggunakan steroid memiliki tampilan tubuh yang berbeda dengan binaragawan natural.
4. Rasio Ukuran Kepala dan Tubuh
Pernahkah kamu melihat binaragawan dengan tubuh yang sangat besar, namun kepala yang cenderung kecil? Faktanya, beberapa dari kita sering menemukannya. Rasio ukuran yang tidak proporsional ini kemungkinan besar disebabkan oleh penggunaan steroid. Dimana pertumbuhan otot yang tidak semestinya, membuat tubuh terlihat tidak simetris.
5. Perubahan Pada Tubuh
Hal selanjutnya yang membedakan binaragawan natural dan binaragawan pengguna steroid ialah perubahan tubuhnya. Perubahan pada binaragawan natural hanya berkisar di pertumbuhan otot dan penurunan kadar lemak. Sementara pada binaragawan pengguna steroid, perubahannya lebih dari itu.
Jika mengambil contoh dari binaragawati, wanita pada dasarnya tidak bisa membentuk otot layaknya pria sebab kadar hormon testosteron yang sangat sedikit. Ketika menggunakan steroid, tubuh mereka bisa sama berototnya dengan binaragawan. Tidak menutup kemungkinan, mereka pun bisa mengalami perubahan suara, payudara mengecil, hingga jerawat. Begitu pun dengan binaragawan, yang tidak menutup kemungkinan bisa mengalami ginekosmatia (payudara membesar), rambut rontok, jerawat, hingga perubahan sifat.
6. Otot yang Kering
Memiliki otot kering yang bebas lemak juga menjadi impian sebagian besar pria. Pasalnya, otot kering mampu memperjelas lekukan otot sehingga menambah estetika tampilan otot itu sendiri. Dalam kasus penggunaan steroid, otot kering yang sempurna bisa didapat dalam waktu yang singkat. Sementara otot kering yang dihasilkan secara alami, umumnya membutuhkan waktu yang cukup lama dan dilakukan bersamaan dengan pola makan terkhusus.
Kesimpulan
Mengetahui seseorang menggunakan steroid atau tidak sebenarnya adalah hal yang sulit. Sebab, latihan, nutrisi, dan faktor genetik tetaplah menjadi faktor utama yang memengaruhi. Hanya saja, terdapat beberapa hal yang terlihat berbeda di antara atlet natural dan atlet yang menggunakan steroid, seperti otot trapezius yang besar, free fat mass index diatas rata-rata, tampilan tubuh yang sangat besar, rasio kepala dan tubuh yang cenderung tidak proporsional, perubahan tubuh yang tidak wajar, serta otot kering yang didapat dalam waktu lebih singkat. Namun, perlu diingat bahwa keenam hal di atas tidak selalu menjadi tolak ukur utama yang membedakan atlet natural dan atlet yang menggunakan steroid. Begitu pun kita yang sebaiknya tidak membanding-bandingkan seseorang yang menggunakan steroid atau tidak.
Referensi
-
https://www.brodibalofitness.com/2016/11/obat-steroid-adalah-hormon-pembangun.html
-
https://www.brodibalofitness.com/2016/11/cara-membedakan-atlet-yang-menggunakan.html
-
http://reps-id.com/natural-atau-steroid-ini-6-perbedaannya/
-
bodyrecomposition.com/research-review/fat-free-mass-index-in-users-and-nonusers-of-anabolic-androgen-steroids-research-review.html/
-
https://www.naturalphysiques.com/28/fat-free-mass-index-ffmi
-
AR androgen receptor [Homo sapiens (human)]. (2016). Gene - NCBI
-
Kadi, F., Bonnerud, P., et al. (2000). The expression of androgen receptors in human neck and limb muscles: effects of training and self-administration of androgenic-anabolic steroids. Histochem Cell Biol, 113(1), 25-9
-
Kouri, E. M., et al. Fat-free mass index in users and nonusers of anabolic-androgenic steroids. (1995). Clin J Sport Med, 5(4), 223-8