sfidn - Perbedaan Olahraga Aerobik dan Anaerobik

Perbedaan Olahraga Aerobik dan Anaerobik

sfidn.com - Olahraga aerobik olahraga yang menggerakkan seluruh otot besar dalam tubuh, sehingga saat melakukan olahraga ini Anda akan lebih banyak membutuhkan oksigen. Itulah kenapa olahraga ini disebut aerobik. Namun kebanyakan orang di Indonesia menganggap olahraga aerobik adalah senam semata. Pada nyatanya bila kita lihat dari definisi di atas, maka berenang, panjat tebing, bersepeda, atau pun dansa juga merupakan olahraga aerobik. Selama latihan aerobik, Anda akan bernapas lebih cepat dan lebih dalam daripada saat detak jantung dalam keadaaan normal. Tubuh akan memaksimalkan jumlah oksigen dalam darah. Detak jantung Anda akan naik, meningkatkan aliran darah ke otot-otot dan kembali ke paru-paru.

 

Mengingat olahraga aerobik menggerakkan hampir semua otot tubuh, maka disarankan untuk melakukan olahraga ini dalam intensitas sedang. 30 menit setiap hari sangat cukup untuk melakukan aerobik. Anda dapat menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh dan mengurangi stress dengan melakukan olahraga aerobik. Jika Anda baru melakukan latihan aerobik, penting untuk Anda mulai perlahan dan berolahraga secara bertahap untuk mengurangi risiko cedera. Sebagai contoh, mulailah dengan selama 5 menit kemudian tambahkan 5 menit lagi pada kesempatan berikutnya, begitu seterusnya.

 

Perbedaannya dengan Olahraga Anaerobik

Perbedaannya dengan Olahraga Anaerobik

Saat melakukan olahraga anaerobik, Anda tidak memerlukan banyak oksigen dan hanya melibatkan otot pada bagian tertentu. Saat melakukan olahraga ini, energi dihasilkan dari pembakaran gula dalam otot atau yang disebut dengan glikogen. Karena olahraga anaerobik hanya melibatkan otot pada bagian tertentu. Itu artinya jenis olahraga yang termasuk anaerobic, antara lain, angkat beban. Selama latihan anaerobik, tubuh Anda membutuhkan lebih banyak energi. Maka kekuatan tubuh Anda saat berolahraga bergantung pada sumber energi yang tersimpan, bukan oksigen. Bahan bakar berupa energi ini berguna untuk memecah glukosa. Jika Anda belum terbiasa melakukan olahraga anaerobik. Lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda menjadikan latihan anaerobik sebagai rutinitas Anda. Selain itu baiknya Anda melakukan olahraga anaerob di bawah pengawasan instruktur kebugaran bersertifikasi. Instruktur akan membantu Anda membuat program anaerob berdasarkan riwayat medis dan tujuan Anda berolahraga. Latihan aerobik dapat menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan Anda, termasuk mengurangi risiko serangan jantung, diabetes dan juga risiko serangan stroke yang terpercaya. Manfaat lainnya dari olahraga aerobik.

 

Risiko Olahraga Aerobik

Risiko Olahraga Aerobik

Selain banyaknya manfaat olahraga aerobik di atas, Anda juga harus memperhatikan resiko yang ada. Terutama jika Anda sudah lama tidak aktif berolahraga atau baru sembuh dari sakit yang cukup parah. Jika Anda baru melakukan latihan aerobik, penting untuk mulai perlahan karena resiko utama dari olahraga aerobik adalah cedera.

 

Jangan lupa juga untuk selalu melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga ini. Dari 30 menit total olahraga awali dengan 5 menit untuk pemanasan dan akhiri dengan 5 menit untuk pendinginan. Pendinginan sangat penting untuk melemaskan otot-otot Anda yang telah bekerja keras selama sesi latihan. Untuk contoh gerakan pemanasan dan pendinginan kamu dapat berkonsultasi dengan seorang professional trainer.

 

Manfaat Olahraga Anaerobik

Manfaat Olahraga Anaerobik

Olahraga anaerob sangat bermanfaat jika Anda ingin membentuk otot. Bila Anda sudah memiliki bentuk tubuh yang baik, olahraga anaerob membantu Anda mempertahankan massa otot tersebut seiring bertambahnya usia. Manfaat lain lain dari olahraga anaerobik adalah:

  • Memperkuat tulang
  • Membakar lemak dengan sangat baik
  • Membangun masa otot
  • Meningkatkan stamina tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari yang membutuhkan fisik seperti naik turun tangga atau bermain dengan anak-anak

 

Manfaat Olahraga Aerobik

Manfaat Olahraga Aerobik

  • Dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan mempertahankannya
  • Dapat membantu menurunkan dan mengontrol tekanan darah
  • Dapat meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan berlebih
  • Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, sehingga Anda akan lebih tahan terhadap virus flu atau sakit pilek
  • Meningkatkan mood
  • Kemungkinan hidup lebih lama daripada mereka yang tidak berolahraga

 

Resiko Latihan Anaerobik

Resiko Latihan Anaerobik


Olahraga anaerob tergolong olahraga yang berat bagi tubuh. Jika dibuat skala 1 sampai 10 untuk gerakan yang dilakukan selama latihan anaerob. Maka latihan anaerob mempunyai intensitas tinggi dengan angka lebih dari tujuh. Maka olahraga ini sangat tidak disarankan untuk para pemula. Jika Anda salah membuat program latihan atau bahkan Anda tidak mempunyai program latihan tertentu, maka itu justru akan berbahaya untuk tubuh Anda. Untuk latihan seperti gym atau angkat berat, Anda harus didampingi dengan profesional kebugaran yang akan menunjukkan bagaimana teknik latihan yang benar. Melakukan olahraga anaerob dengan teknik yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

 

 

Contoh Latihan Aerobik dan Anaerobik

Contoh Latihan Aerobik dan Anaerobik


Selama aktivitas aerobik, Anda akan menggerakkan otot-otot besar di lengan, kaki, dan pinggul Anda. Detak jantung Anda juga akan naik drastis selama melakukan olahraga ini. Contoh olahraga aerobik, antara lain: jogging, jalan cepat, berenang, zumba, ski es atau ski air, panjat tebing, bersepeda, pelatihan elips, dan juga mendayung. Latihan anaerobik dilakukan dengan memaksimalkan otot-otot pada bagian tertentu, seperti pelatihan interval intensitas tinggi, angkat berat, plyometrics, lompat squat atau lompat katak.

 

 

Seberapa Sering Anda Harus Melakukan Olahraga Aerobik dan Anaerobik

Seberapa Sering Anda Harus Melakukan Olahraga Aerobik dan Anaerobik


The American Heart Association merekomendasikan orang dewasa yang sehat melakukan setidaknya 30 menit olahraga aerobik dengan intensitas sedang selama 5 hari dalam seminggu. Atau setidaknya melakukan olahraga aerobik selama 25 menit dengan intensitas agak tinggi dalam waktu 3 hari seminggu. Anda juga bisa menambahkan latihan tambahan dua kali seminggu pada akhir pekan misalnya untuk melengkapi rutinitas Anda. Sedangkan untuk olahraga anaerob dapat dilakukan lebih ringan daripada aerobik. Dengan persetujuan dokter dan bantuan profesional kebugaran bersertifikat, olahraga anaerob dapat ditambahkan ke dalam rutinitas latihan mingguan Anda. Lakukan olahraga anaerob tidak lebih dari dua atau tiga dalam setiap minggunya. Dengan jeda pemulihan setidaknya satu hari penuh pada sela-sela hari tersebut. Jadi jika Anda telah berlatih pada hari senin maka hari selasa Anda bisa beristirahat penuh, lalu memulai latihan lagi pada hari rabu.

 

Lalu mana yang terbaik, aerobik atau anaerobik? Keduanya sama baiknya, bergantung pada tujuan Anda berolahraga. Anda harus bisa menentukan untuk tujuan apa Anda berolahraga. Jika Anda baru memulai berolahraga, Anda mungkin lebih baik memulai dengan latihan aerobik untuk membangun daya tahan tubuh.

 

Jika Anda sudah lama berolahraga dan terbiasa dengan kebiasaan sehat ini. Anda bisa menambahkan latihan anaerob ke dalam rutinitas Anda. Sprint atau pelatihan interval intensitas tinggi dapat membantu Anda membentuk tubuh yang bagus.

 

 

Referensi:

  1. https://www.healthline.com/health/fitness-exercise/difference-between-aerobic-and-anaerobic#anaerobic-benefits

 
Tags:
#Aerobik  #Jenis Olahraga  #Senam Aerobik 
0 Comment
Leave Your Comment

ina

October 12, 2021

terimakasih infonya yang sangat bermanfaat, berikut link artikel yang bermanfaat juga https://ners.unair.ac.id/site/lihat/read/1589/segudang-manfaat-senam-yoga-untuk-tubuh-yang-sehat

Latest Article