
Piperine: Manfaat, Efek Samping, dan Dosis yang Dibutuhkan
sfidn.com - Black pepper atau yang dikenal pula dengan lada hitam adalah bahan memasak yang umumnya bermanfaat untuk membuat hidangan menjadi pedas. Dalam jurnal Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety (2016), black pepper sering disebut dengan "raja rempah-rempah". Lada hitam ini berasal dari buah asli India, yaitu Piper nigrum yang dikeringkan. Biji lada hitam utuh dan lada hitam bubuk biasanya digunakan dalam memasak.
Dalam black pepper terkandung nutrisi yang disebut dengan piperine. Nutrisi tersebut juga sering disebut sebagai bioperine. Nama merek dagang piperine adalah bioperine. Oleh karena itu, kedua istilah tersebut bisa saling dipertukarkan.
Apa Itu Piperine?
Berdasarkan jurnal Medicine in Drug Discovery (2009), piperine adalah bahan aktif dalam lada hitam. Sepanjang sejarah, lada hitam telah diyakini bermanfaat bagi kesehatan. Pada zaman dahulu, dokter sering merekomendasikan lada hitam untuk meredakan sakit perut. Penelitian dalam jurnal Nutrients (2016) juga mengungkapkan bahwa lada hitam mengandung senyawa bioaktif yang merupakan alkaloid seperti capsaicin, yaitu komponen aktif pada bubuk cabai dan cabai rawit. Piperine sering ditemukan dalam suplemen fitness atau suplemen kesehatan lainnya karena bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Manfaat Piperine untuk Kesehatan
1. Meningkatkan metabolisme karbohidrat atau lemak di otot rangka
Berdasarkan jurnal Nutrition & Metabolism (2017), piperin meningkatkan metabolisme yang bermanfaat selama latihan. Hal itu dapat dilihat dari peningkatan metabolisme karbohidrat atau lemak dan sinyal reduksi-oksidasi (redoks). Oleh karena itu, piperine dapat menjadi suplemen untuk meningkatkan performa olahraga.
2. Melawan peradangan dan mempercepat pemulihan latihan
Dalam uji klinis yang dilakukan pada 100 orang dengan diabetes tipe 2 atau sindrom metabolik, kombinasi kurkumin dan piperin memiliki efek anti-inflamasi. Dalam penelitian Drug Research (2015), piperine juga dapat mempercepat pemulihan setelah latihan. Piperine dapat mengurangi rasa sakit dan meredakan nyeri sendi yang bengkak.
3. Membantu mengontrol gula darah
Penelitian Hormone and Metabolic Research (2003) mengungkapkan bahwa piperine dapat membantu meningkatkan metabolisme gula darah. Dalam sebuah penelitian, orang yang kelebihan berat badan dapat mengalami peningkatan sensitivitas insulin saat mengonsumsi suplemen mengandung piperine selama delapan minggu.
4. Menurunkan kadar kolesterol
Kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Penelitian dalam Food Chemistry (2012) mengungkapkan bahwa ekstrak lada hitam dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Ekstrak lada hitam dapat menurunkan kadar kolesterol darah, termasuk kolesterol LDL (kolesterol jahat). Selain itu, lada hitam dan piperin dipercaya dapat meningkatkan penyerapan suplemen makanan yang baik untuk menurunkan kolesterol.
5. Tinggi antioksidan
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel. Beberapa radikal bebas dibuat secara alami, seperti saat berolahraga dan mencerna makanan. Namun, radikal bebas yang berlebihan dapat terbentuk dari paparan polusi, asap rokok, dan sinar matahari.
Berlebihnya kadar radikal bebas dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti peradangan, penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker. Penelitian dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity (2016) mengungkapkan bahwa lada hitam kaya akan senyawa tanaman yang disebut piperin dengan kandungan oksidan yang kuat. Oleh karena itu, suplemen dengan kandungan piperine dapat membantu mengurangi kerusakan radikal bebas.
Dosis Suplemen Piperine
Berdasarkan Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA), piperine sebaiknya dikonsumsi sekitar 1,4 miligram per kilogram berat badan per hari. Namun, sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa dosis 4.000 hingga 8.000 miligram atau bahkan 12.000 miligram sehari dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Meskipun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengukur kadar dosis maksimal piperine yang dibutuhkan tubuh.
Efek Samping Piperine
Black pepper umumnya aman untuk dikonsumsi. Jika dikonsumsi dengan dosis tinggi dan dalam waktu yang panjang dapat menyebabkan gejala gastrointestinal, seperti mual dan diare.
Kesimpulan
Piperine adalah nutrisi yang terkandung dalam black pepper. Piperine memiliki beberapa manfaat, antara lain meningkatkan metabolisme karbohidrat atau lemak di otot rangka, melawan peradangan dan mempercepat pemulihan latihan, membantu mengontrol gula darah, menurunkan kadar kolesterol, dan tinggi antioksidan. JECFA, Laporan Komite Ahli Gabungan FAO-WHO, mengungkapkan bahwa piperine dapat dikonsumsi dengan dosis 1,4 miligram per kilogram berat badan per hari.
Referensi
- https://efsa.onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.2903/j.efsa.2010.1679
- Agbor, Gabriel A, dkk. (2012). “Piper species protect cardiac, hepatic and renal antioxidant status of atherogenic diet fed hamsters”. Food Chemistry.
- Gorgani, Leila, dkk. (2016). “Piperine—The Bioactive Compound of Black Pepper: From Isolation to Medicinal Formulations”. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety.
- Hussain, Tarique, dkk. (2016). “Oxidative Stress and Inflammation: What Polyphenols Can Do for Us?”. Oxidative Medicine and Cellular Longevity.
- Jie Zheng, dkk. (2016). “Spices for Prevention and Treatment of Cancers”. Nutrients.
- Jisu Kim, dkk. (2017). “Piperine enhances carbohydrate/fat metabolism in skeletal muscle during acute exercise in mice”. Nutrition & Metabolism.
- Rahimnia, A-R, dkk. (2015). “Impact of Supplementation with Curcuminoids on Systemic Inflammation in Patients with Knee Osteoarthritis: Findings from a Randomized Double-Blind Placebo-Controlled Trial”. Drug Research.
- Tiwari, Anshuly, dkk. (2020). “Piperine: A comprehensive review of methods of isolation, purification, and biological properties”. Medicine in Drug Discovery.