sfidn - Weightlifting vs Powerlifting: Apakah Perbedaannya?

Weightlifting vs Powerlifting: Apakah Perbedaannya?

sfidn.com - Olahraga angkat beban cenderung dilakukan oleh para bodybuilder. Angkat beban adalah salah satu jenis latihan ketahanan. Weightlifting yang sering disebut sebagai angkat besi dan powerlifting yang lebih dikenal dengan angkat berat di Indonesia adalah cabang olahraga angkat beban. Kedua jenis latihan ini sama-sama menggunakan beban untuk melatih ketahanan. Beban yang cenderung digunakan dalam weightlifting dan powerlifting adalah plates dan barbel. Atlet kedua jenis olahraga ini disebut dengan lifter. 

Menurut Brian Sutton, M.S., C.S.C.S, pelatih kekuatan di National Academy of Sports Medicine (NASM), weightlifting dan powerlifting adalah olahraga yang dapat membantu Anda meningkatkan kekuatan. Kedua olahraga ini juga seringkali dipertandingkan untuk saling unjuk ketahanan para atlet. Meskipun demikian, ternyata ada perbedaan antara weightlifting dan powerlifting. Berikut informasi weightlifting dan powerlifting yang telah SFIDN rangkum.

 

Apa Itu Weightlifting?

 

Penelitian Weightlifting Overhead Pressing Derivatives: A Review of the Literature (2019) mengungkapkan bahwa weightlifting adalah cabang olahraga ketahanan yang dilakukan dengan mengangkat beban ke atas, baik ke arah dada maupun ke atas kepala. 

Berdasarkan jurnal National Strength and Conditioning Association (1999), weightlifting yang dikenal pula dengan olympic weightlifting awalnya adalah salah satu pertunjukkan dalam sirkus. Kemudian, pada tahun 1896, weightlifting tercatat sebagai olahraga yang dijadikan kompetisi pada Olimpiade I di Athena, Yunani (Rayisyafitri dan Kristiono, 2019). 

Untuk melaksanakan olimpiade weightlifting, ada beberapa perlengkapan yang diperlukan, yaitu barbel, cakram besi atau baja yang dipasang di tiap ujung barbel. Bobot yang digunakan berkisar antara 25, 20, 15, 5, 2.5, dan 1.5 kg. 

Ada dua jenis gerakan weightlifting, yaitu snatch dan clean-jerk. Berikut cara melakukan kedua gerakan tersebut. 

Snatch - Olympic Weightlifting 

sfidn-snatch-weightlifting

sumber: pinterest.com

Dalam metode pengangkatan snatch, barbel diangkat dari lantai dengan genggaman overhand melebihi lebar bahu. Dengan menumpukkan kaki di lantai, tekan barbel hingga posisi tepat di atas lutut. Kemudian, angkat barbel hingga tepat di atas kepala. 

 

Clean and Jerk - Weightlifting 

sfidn-clean-and-jerk

sumber: barbend.com

Angkat barbel dengan genggaman melebihi bahu. Tumpukkan kaki di atas lantai, arahkan barbel mendekati dada. Setelah itu, lakukan sedikit lompatan sembari menekan barbel ke atas kepala. 

 

Manfaat Weightlifting

 

Penelitian Explosive exercises in sports training: A critical review (2007) mengungkapkan bahwa salah satu manfaat utama olimpiade angkat besi adalah mengembangkan dan meningkatkan kekuatan eksplosif. Cabang olahraga ini juga cenderung melibatkan lebih banyak otot dibandingkan jenis latihan kekuatan lainnya sehingga olahraga ini dapat membantu meningkatkan massa otot. Dalam jurnal The Effects of Resistance Exercise Training on Anxiety: A Meta-Analysis and Meta-Regression Analysis of Randomized Controlled Trials yang diterbitkan pada tahun 2017, ditemukan pula bahwa weightlifting dapat meningkatkan semangat dan menurunkan kecemasan secara signifikan.

--- Related Article ---

Apa Itu Powerlifting

 

Dalam Journal of Strength and Conditioning Research (2019), powerlifting adalah cabang olahraga yang bertujuan meningkatkan kekuatan dan ketahanan maksimal. Olahraga ini dilakukan dengan mengangkat beban, namun tidak vertikal ke arah kepala. 

Dalam buku Disability sport and recreation resources (2001), diketahui bahwa pada tahun 1964, kategori powerlifting masuk ke dalam Tokyo Paralympic Games untuk atlet laki-laki. Kemudian, pada tahun 2000, atlet perempuan dapat berpartisipasi dalam cabang olahraga powerlifting di Paralympic Games, Sydney. 

Lembaga yang menangani powerlifting adalah International Powerlifting Federation (IPF) yang didirikan pada tahun 1971. IPF dikenal sebagai lembaga yang melarang para atletnya menggunakan obat-obatan atau suplemen ketika mengikuti perlombaan. Mereka lebih menyarankan untuk konsumsi makanan sehat. 

Ada tiga teknik powerlifting, yaitu squat, bench press, dan deadlift. Berikut cara melakukan ketiga gerakan tersebut. 

Squat - Powerlifting

sfidn-squat-powerlifting

sumber: eattoperform.com

Awali dengan posisi berdiri tegak. Kemudian, berdiri dengan kaki dibuka selebar pinggul. Tekuk lutut dan luruskan punggung. Angkat barbel dengan lengan lurus ke arah bawah. 

Bench Press

sfidn-powerlifting-bench-press

sumber: youtube.com

Berbaringlah di atas bangku dengan tubuh rileks. Kaki harus menginjak ke lantai. Pastikan Anda dibantu saat mengangkat beban agar tidak tertimpa barbel. Angkatlah dengan kekuatan maksimal dan tahan beberapa detik. 

Deadlift - Powerlifting 

sfidn-deadliftsumber: strengthlog.com

Siapkan barbel di depan Anda. Genggam bar barbel. Gunakan genggaman overhand grip. Luruskan punggung dan lihat ke arah depan. Kemudian, kencangkan abs ketika deadlift. 

 

Manfaat Powerlifting

 

Penelitian Journal of Human Sport and Exercise (2015) mengungkapkan bahwa olahraga powerlifting dapat meningkatkan dan menguji ketahanan serta kekuatan Anda, membangun massa otot, dan meningkatkan kepadatan tulang. Powerlifting juga dapat meningkatkan fokus. Tak hanya itu, powerlifting juga bermanfaat untuk pembentukan otot kaki.


 

Weightlifting vs Powerlifting: Apakah Perbedaannya? 

 

Berdasarkan penelitian dalam jurnal Strength and Power in Sport (2008), tingkat kekuatan yang dihasilkan dalam weightlifting lebih besar dibandingkan powerlifting. Hal itu membuat para lifter membutuhkan tenaga ekstra untuk melakukan weightlifting. 

Selain itu, penelitian Injuries among weightlifters and powerlifters: a systematic review (2016) juga menambahkan bahwa weightlifting dilakukan dalam waktu atau tempo yang cepat sehingga olahraga ini banyak menimbulkan cedera fisik. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa powerlifting akan menimbulkan cedera. 

Dalam penelitian Injuries and overuse syndromes in powerlifting (2011), ada beberapa bagian tubuh yang mungkin cedera saat melakukan powerlifting, yaitu bahu, punggung, siku, dan lutut. Weightlifting melibatkan gerakan mengangkat dan melompat. Sementara itu, powerlifting tidak melibatkan kedua gerakan tersebut karena mengangkat beban dengan teknik squat, bench press, dan deadlift. Powerlifting cenderung lebih banyak mengaktifkan otot karena tempo yang lambat. 
 

Kesimpulan

 

Weightlifting dan powerlifting adalah dua cabang olahraga angkat beban. Akan tetapi, ada beberapa perbedaan dari kedua olahraga tersebut. Perbedaan bisa dilihat dari teknik pengangkatan beban, waktu atau tempo pengangkatan, dan tingkat keaktifan otot. Weightlifting mengangkat beban secara vertikal, sedangkan powerlifting tidak mengarahkan beban secara vertikal ke arah kepala. Powerlifting mengangkat beban dengan lengan lurus ke arah bawah. Teknik snatch dan clean-jerk dapat digunakan untuk cabang olahraga weightlifting. Sementara itu, squat, bench press, dan deadlift adalah teknik yang bisa dilakukan dalam powerlifting. 

 

Referensi

  • Aasa, Ulrika, dkk. (2016). “Injuries among weightlifters and powerlifters: a systematic review”. British Journal of Sports Medicine, vol 52 (issue 4). 
  • Beattie, Kris, dkk. (2015). “The effect of increasing loading on powerlifting movement form during the squat and deadlift”. Journal of Human Sport and Exercise, doi: 10.14198/jhse.2015.103.02. 
  • Bruce-Law, Stewart dan Dave Smith. (2007). “Explosive exercises in sports training: A critical review”. Journal of Exercise Physiology Online
  • Harve, Newton. (1999). “Weightlifting? Weight Lifting? Olympic Lifting? Olympic Weightlifting?”. National Strength & Conditioning Association, vol 21 (15—16). 
  • Koomi, Paavo. (2008). Strength and Power in Sport. Amerika: Wiley. 
  • Paciorek, Michael J. (2001). Disability sport and recreation resources. Amerika: Cooper Publishing Group.  
  • Siewe, J, dkk. (2011). “Injuries and overuse syndromes in powerlifting”. International Journal of Sports Medicine, doi: 10.1055/s-0031-1277207. 
  • Soriano, Marcos A, dkk. (2019). “Weightlifting Overhead Pressing Derivatives: A Review of the Literature”. Sport Medicine, doi: 10.1007/s40279-019-01096-8. 

 
Tags:
#Powerlifting  #weightlifting  #angkat berat  #angkat besi 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article