
sfidn.com - Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 berhasil menyingkirkan Spanyol lewat drama adu penalti, 4-3 setelah sebelumnya skor 1-1 bertahan hingga waktu perpanjangan waktu. Kiper nomor 1 Rusia, Igor Akinfeev sukses menghalau kedua tendangan algojo Spanyol, Koke dan Iago Aspas. Namun dibalik itu semua, ada 3 kunci utama yang membuat Rusia mampu mengalahkan sang La Furia Roja.
1. Serangan Balik yang Cepat nan Mengancam
Stanislav Cherchesov selaku pelatih Rusia patut bangga akan strateginya ini. Pasalnya, pelatih tersebut menerapkan formasi 5-3-2 yang dikombinasikan dengan serangan balik cepat membuahkan hasil. Sebelum laga dimulai, salah satu pemain bertahan Rusia, Sergei Ignashevich berpendapat bahwa Timnas Spanyol di isi oleh tembok pertahanan yang kokoh. Pernyataan tersebut terbukti kebenarannya, 2 orang pemain belakang Spanyol, Ramos dan Pique maju sampai ke tengah lapangan untuk membantu penyerangan. Tuan rumah pun mencoba melakukan serangan balik cepat yang dibangun oleh Dzyuba, Zobnin dan Golovin. Walaupun timnas Spanyol mendominasi penguasaan bola di babak pertama dengan skor 1-1, tapi Rusia berhasil melepaskan 5 tembakan dengan 29 persen penguasaan bola.
2. Kesabaran dan Disiplin Tinggi Pemain Rusia
Walaupun tuan rumah sempat kebobolan lebih dahulu melalui gol bunuh dirinya Sergei Ignashevich, namun Rusia cukup tenang dalam menghalau 25 tembakan yang mengarah ke gawang mereka. Selama pertandingan berlangsung, total penguasaan bola Rusia hanya 26 persen dengan 6 tembakan. Kedisiplinan tersebut bisa diperhatikan dengan 10 dari 25 tembakan Spanyol berhasil di halau dan hanya 9 yang mengarah ke arah gawang. Tak berhenti di sana, hasil positif juga bisa terlihat dalam pertahanan mereka dengan catatan 16 tackle, 10 blok dan 47 sapuan. Penjaga gawang Igor Akinfeev di sebut layak menyandang status man of the match setelah berhasil melakukan 9 penyelamatan pada pertandingan tersebut.
3. Status Tuan Rumah yang Menguntungkan
Satu lagi alasan yang mampu membuat Rusia bertahan sampai120 menit sampai memenangkan pertandingan lewat drama adu penalti adalah statusnya sebagai tuan rumah. Jika kamu perhatikan secara teliti, sorakan dan nyanyian sepanjang berjalannya pertandingan di stadion Luzhiniki tidak pernah berhenti bergemuruh. Beberapa pemain yang duduk di bangku cadanganpun terlihat berdiri meminta supporter mereka untuk bersorak lebih kencang lagi. Selain itu, drama adu pinalti juga selalu menguntungkan tuan rumah. FIFA mencatat, sejak piala dunia 1998, tim yang menjadi tuan rumah Piala Dunia selalu menang dalam drama adu pinalti,diantaranya adalah, Prancis vs Itali (1998), Korsel vs Spanyol (2002), Jerman vs Argentina (2006), dan Brasil vs Cile (2014).
- Hashtag #RivalHug Dan Piala Dunia Russia 2018
- 6 Pemain Andalan Timnas Belgia Di Piala Dunia
- Persiapan Jepang Di Piala Dunia 2018
Hal tersebut juga menambah kegagalan Spanyol yang tidak pernah menang dalam menghadapi tuan rumah. Dimulai dari Piala Dunia 1934 yang kala itu Spanyol kalah dalam pertandingan ulang perempat final melawan tuan rumah Italia pada turnamen Benito Mussolini. Sebuah turnamen yang dicurigai telah diatur oleh rezim fasis agar tuan rumah memenangkan kompetisi. Selanjutnya, kegagalan Spanyol dalam menghadapi tuan rumah terus berlanjut setelah kalah dari Brasil 6-1 di Piala Dunia 1950, dan tiga kegagalan Euro: seri dengan Italia di tahun 1980, kalah dengan Prancis di tahun 1984 dan ditumbangkan oleh Jerman Barat di tahun 1988. Tim dengan pelatih bernama Fernando Hierro inipun tercatat belum pernah memengangkan drama adu pinalti dari Inggris pada Euro 1996 dan Korea Selatan di Piala Dunia 2002. Sebelumnya, timnas Spanyol pun kalah dari tuan rumah Portugal dengan skor 1-0 di Euro 2004.
Itulah ketiga alasan mengapa timnas Rusia mampu memulangkan Juara Dunia 2010 dan Juara Eropa 2012 lalu. Lantas, mampukah tim lain membuat kejutan tak terduga seperti Rusia?