sfidn - Apakah Benar Cuka Apel Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?

Apakah Benar Cuka Apel Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?

sfidn.com – Beberapa tahun ke belakang, cuka apel tengah menjadi sorotan publik sebab dipercaya mampu membawa banyak manfaat kesehatan. Penelitian menemukan bahwa cuka apel dapat membantu mengatasi masalah jerawat, ketombe, hingga kadar gula darah. Uniknya, kepopuleran cuka apel kian melejit ketika mereka disebut membantu menurunkan berat badan. Dimana semakin banyak orang akhirnya mengonsumsi cuka apel dengan mencampurkannya ke dalam segelas air putih atau teh. Tapi, apakah benar cuka apel bisa bantu turunkan berat badan? Apakah aman mengonsumsinya sehari-hari?

Apa Itu Cuka Sari Apel?

Pada dasarnya, cuka sari apel adalah sari apel yang telah melalui proses fermentasi. Apel awalnya dihancurkan dan dikombinasikan dengan ragi untuk mengubah gula menjadi alkohol. Baru setelah bakteri ditambahkan, alkohol difermentasi menjadi asam asetat, yakni senyawa organik dengan rasa asam dan bau yang kuat. Asam astetat juga menjadi komponen aktif utama, dimana penelitian menemukan bahwa sekitar 5-6 persen cuka sari apel mengandung asam asetat, termasuk air dan sejumlah asam lain seperti asam malat.

Bagaimana Cuka Sari Apel Berdampak Terhadap Penurunan Berat Badan?

Cuka sari apel dapat berdampak ke penurunan berat badan karena kandungan asam asetat di dalamnya. Carol Johnston, associate director of the nutrition program di Arizona State University, mengungkap bahwa mengonsumsi sejumlah kecil asam asetat dalam cuka apel dapat mengaktifkan metabolisme dengan membuat tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap tikus gemuk yang diberi makan diet tinggi lemak menemukan bahwa penambahan asam asetat ke dalam makanan menyebabkan tikus-tikus ini kehilangan sejumlah besar lemak. Begitu pun dengan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry, dimana partisipan kehilangan rata-rata 1,8 kg lemak dalam 12 minggu setelah mengonsumsi 1-2 sendok makan cuka sari apel yang dilarutkan dalam air setiap harinya.

Johnston juga mengungkap bahwa asam asetat dapat menekan nafsu makan. Terlebih ketika pengonsumsiannya dibarengi dengan diet tinggi makanan bertepung, dimana asam akan memperlambat pencernaan pati. Hal inilah yang akhirnya membantu para pelaku diet untuk menahan rasa kenyang lebih lama. Begitu pun beberapa bukti lain yang menemukan bahwa mengonsumsi cuka sari apel sebelum makanan bertepung dapat menjaga gula darah stabil dan menurunkan keinginan mengonsumsi makanan manis.

Lalu, Bagaimana Jika Ingin Mengonsumsinya Sebagai Bagian dari Diet?

Johnston mengatakan bahwa mengonsumsi cuka apel sebagai bagian dari diet cukup layak untuk dicoba. Hanya saja, tidak ada panduan khusus atau dosis yang direkomendasikan dalam pengonsumsiannya. Johnston kemudian menyarankan untuk melarutkan 1-2 sendok makan cuka apel dengan 8 ons air untuk kemudian diminum sebelum makan. Hindarilah mengonsumsi lebih dari jumlah tersebut, sebab penelitian menemukan bahwa asam asetat dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan sensasi terbakar pada kerongkongan dan pengikisan enamel gigi. Begitu pun dengan penderita diabetes yang perlu waspada terhadap pengonsumsian cuka sari apel karena dapat menurunkan kadar gula darah.

 

--- Related Article ---

Kesimpulan

Benar adanya bahwa cuka apel dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, dengan catatan tidak dalam waktu yang instan. Dampak terhadap penurunan berat badan ini dapat terjadi karena adanya kandungan asam astetat yang mampu meningkatkan metabolisme lemak, terutama jika dilakukan dengan diet yang sehat. Karena itu, pengonsumsian cuka apel disarankan hanya menjadi bagian kecil dari diet, dimana dosisnya tidak melebihi 1-2 sendok makan saja per hari. Sebab, penelitian dan beberapa bukti menemukan bahwa asam asetat dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan sensasi terbakar pada kerongkongan dan pengikisan enamel gigi. Terlebih karena penelitian terkait cuka apel dan penurunan berat badan masihlah sedikit dan banyak dilakukan terhadap hewan.

 

Referensi

  • https://www.menshealth.com/weight-loss/a19540836/apple-cider-vinegar-weight-loss/

  • https://www.healthline.com/nutrition/apple-cider-vinegar-weight-loss

  • https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-816/apple-cider-vinegar

  • https://www.washingtonpost.com/lifestyle/wellness/is-apple-cider-vinegar-really-good-for-you/2016/03/21/3f093980-eac7-11e5-bc08-3e03a5b41910_story.html

  • Budak, N. H., Aykin, E., et al. (2014). Functional properties of vinegar. J Food Sci, 79(5), R757-64. doi: 10.1111/1750-3841.12434

  • Johnston, C. S., Gaas, C. A. (2006). Vinegar: Medicinal Uses and Antiglycemic Effect. MedGenMed, 8(2), 61

  • Gambon, D. L., Brand, H. S., Veerman, E. C. (2012). [Unhealthy weight loss. Erosion by apple cider vinegar]. Ned Tijdschr Tandheelkd, 119(12), 589-91

  • Bouderbala, H., Kaddouri, H., et al. (2016). [Anti-obesogenic effect of apple cider vinegar in rats subjected to a high fat diet]. Ann Cardiol Angeiol (Paris), 65(3), 208-13. doi: 10.1016/j.ancard.2016.04.004

  • Kondo, T., Kishi, M., et ak. (2009). Vinegar intake reduces body weight, body fat mass, and serum triglyceride levels in obese Japanese subjects. Biosci Biotechnol Biochem, 73(8), 1837-43

  • Johnston, C. S., Steplewska, I., et al. (2010). Examination of the antiglycemic properties of vinegar in healthy adults. Ann Nutr Metab, 56(1), 74-9. doi: 10.1159/000272133


 
Tags:
#diet  #cuka apel 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article