
Ternyata Inilah Penyebab Anda Merasa Pusing dan Lemas setelah Olahraga
sfidn.com – Banyak hal yang bisa membuat Anda merasa sangat pusing dan lemas setelah olahraga tetapi penyebab yang paling umum adalah Anda mengalami dehidrasi, kekurangan oksigen, hipoglikemia atau penurunan gula darah, hingga aritmia jantung.
Ternyata Inilah Penyebab Anda Merasa Pusing dan Lemas setelah Olahraga
Sebenarnya, pusing dan lemas tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan yang serius. Namun, kondisi tersebut tetap tidak baik bagi tubuh karena bisa saja memicu efek yang lebih berbahaya jika tidak Anda cegah.
Maka dari itu, Anda harus memahami apa saja faktor yang menjadi penyebabnya serta bagaimana cara yang tepat untuk mencegah atau pun mengatasi kondisi tersebut. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
6 Penyebab Pusing dan Lemas setelah Olahraga
Kita mengenali olahraga sebagai aktivitas fisik yang menyehatkan sehingga wajar saja apabila Anda merasa khawatir ketika Anda merasa pusing dan lemas berlebihan setelah berolahraga.
Namun, sebelum berpikir negatif terlalu jauh, coba perhatikan kembali, apakah ada kemungkinan jika hal-hal di bawah inilah yang menjadi penyebab Anda merasakan kondisi tersebut.
Melalui artikel ini, Anda dapat mengenali enam penyebab, gejala, serta cara mengatasi pusing dan lemas setelah olahraga.
1. Kekurangan Oksigen
Salah satu penyebab paling umum yang membuat Anda merasa pusing dan lemas setelah olahraga, yaitu otak kekurangan oksigen.
Ketika Anda berolahraga, terjadi peningkatan pengonsumsian oksigen oleh otot. Otot membutuhkan lebih banyak asupan oksigen untuk menjaga energi sehingga membuat jantung tidak dapat memompa atau pun mengalirkan oksigen yang cukup ke otak.
Terlebih lagi, mungkin Anda bukan orang yang rutin melakukan aktivitas fisik sehingga jantung tidak siap, tidak terlatih, atau pun tidak mampu bekerja lebih keras daripada biasanya sehingga tidak dapat memompa oksigen lebih banyak maupun lebih cepat ke otak.
Bisa juga karena Anda lupa bernapas dengan baik sehingga Anda tidak mengambil oksigen yang cukup ke dalam paru-paru.
Ciri-ciri Anda kekurangan oksigen saat berolahraga, di antaranya:
- Kesulitan bernapas
- Perubahan kesadaran, seperti bingung, tidak responsif, atau pun pingsan
- Kehilangan keseimbangan dan koordinasi
- Perubahan warna kulit, seperti wajah pucat dan bibir atau kuku berwarna biru
- Gangguan pengelihatan, seperti kabur, berkedip, atau penurunan kemampuan melihat warna
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
2. Mengalami Dehidrasi
Salah satu penyebab yang membuat Anda merasa pusing dan lelah setelah olahraga, yaitu Anda mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.
Dehidrasi terjadi karena Anda kehilangan banyak air daripada apa yang Anda konsumsi. Apalagi jika ini terjadi saat Anda berolahraga.
Ketika berolahraga, suhu tubuh akan meningkat sehingga Anda akan mengeluarkan keringat untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Jika Anda tidak mengonsumsi cukup air pada periode ini maka Anda akan mengalami dehidrasi.
Ciri-ciri orang yang mengalami dehidrasi, yaitu:
- Pusing
- Mulut atau bibir terasa kering
- Rasa haus yang ekstrem
- Jarang buang air kecil
- Urin berwarna sangat kuning dan lebih pekat
- Mudah lelah atau lemas
- Mata terlihat cekung atau lebih dalam dari biasanya
3. Terlalu Lama Menggunakan Mesin Gerak
Selain faktor internal, ada pula faktor eksternal yang membuat Anda merasa pusing dan lemas setelah olahraga, yakni Anda terlalu lama menggunakan mesin gerak, contohnya treadmill.
Ada beberapa orang yang mengalami pusing atau sakit kepala ringan setelah menghentikan mesin gerak. Mereka biasanya merasa seperti masih bergerak padahal tidak. Ini mirip dengan gejala mabuk perjalanan atau ketika Anda turun dari perahu.
4. Tekanan Darah Rendah
Penyebab lain yang membuat Anda merasa pusing dan lelah setelah olahraga ialah tekanan darah yang rendah, yakni kurang dari 120/80 mm Hg.
Biasanya, titik tekanan darah terendah terjadi setelah satu jam olahraga namun beberapa orang ada yang mengalaminya lebih cepat atau tiba-tiba.
Hal-hal yang membuat tekanan darah Anda menjadi rendah:
1) Vasodilatasi
Saat Anda berolahraga, tubuh merespons dengan memperluas pembuluh darah (vasodilatasi) untuk meningkatkan aliran darah ke otot-otot yang sedang bekerja.
Ini dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik (tekanan darah saat jantung berkontraksi) karena pembuluh darah melebar sehingga memungkinkan aliran darah lebih lancar.
2) Dehidrasi
Kekurangan cairan dalam tubuh Anda pun dapat menyebabkan tekanan darah menjadi rendah. Dehidrasi mengurangi volume darah yang dapat mengurangi tekanan darah Anda.
3) Posisi Tubuh
Kadang-kadang, posisi tubuh selama olahraga juga dapat memengaruhi tekanan darah seseorang. Misalnya, jika Anda berdiri tiba-tiba setelah berbaring atau duduk maka tekanan darah Anda mungkin menurun sementara.
Ciri-ciri Tekanan Darah Rendah
Ciri-ciri tekanan darah Anda rendah terutama saat atau setelah olahraga, di antaranya:
- Pusing
- Mual
- Nyeri dada
- Kulit pucat
- Keringat dingin
- Pernapasan terlalu cepat atau dalam
- Detak jantung cepat
- Denyut nadi kuat di berbagai bagian tubuh
- Pengelihatan kabur
- Hilang konsentrasi
5. Hipoglikemia
Penyebab yang juga paling banyak dialami seseorang sehingga membuatnya merasa pusing dan lemas setelah olahraga adalah hipoglikemia atau gula darah rendah.
Gula darah rendah terjadi ketika kadar glukosa dalam darah di bawah batas normal. Padahal, gula adalah sumber energi utama tubuh.
Saat berolahraga, otot menggunakan glukosa lebih banyak dari biasanya. Hal ini yang menyebabkan terjadinya penurunan gula darah sehingga Anda merasakan beberapa gejala, seperti:
- Pusing
- Lemah
- Rasa lapar berlebihan
- Berkeringat lebih banyak
- Sakit kepala
- Detak Jantung Cepat
- Gemetar
- Suasana hati buruk
- Cepat marah
6. Aritmia Jantung
Aritmia jantung dapat menyebabkan Anda merasa pusing dan lemas setelah olahraga. Ini adalah kondisi di mana jantung berdetak tidak normal, entah itu terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Olahraga bisa memicu kondisi medis aritmia jantung ini sehingga perlu Anda waspadai apabila gejalanya sudah muncul, seperti:
- Pusing
- Perubahan detak jantung
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Berkeringat
7. Heat Stroke
Heat stroke juga bisa menjadi salah satu penyebab Anda merasa pusing dan lemas setelah olahraga. Meski hal ini jarang terjadi namun Anda perlu mengetahui dan mewaspadainya.
Apakah Anda tahu apa itu heat stroke? Heat stroke adalah kondisi di mana suhu tubuh seseorang meningkat secara drastis dan sistem pengaturan panas tubuh tidak dapat berfungsi sehingga menyebabkan Anda pusing berat.
Kondisi medis ini berkaitan dengan paparan sinar matahari yang berlebihan atau cuaca panas ekstrem ketika Anda melakukan olahraga di luar ruangan.
Baca Juga:
Teknik Dasar Gerakan Sit Up yang Benar untuk Hasil Maksimal
Cara Mengatasi Pusing dan Lemas setelah Olahraga
Mengatasi pusing dan lemas setelah olahraga yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekurangan oksigen, dehidrasi, tekanan darah rendah, gula darah rendah, aritmia jantung, dan heat stroke memerlukan pendekatan yang berbeda tergantung pada penyebabnya.
Di bawah ini adalah informasi mengenai cara mengatasi pusing dan lemas setelah olahraga yang sebaiknya Anda ingat dan terapkan.
1. Cara Mengatasi Kekurangan Oksigen saat Olahraga
Cara mengatasi kekurangan oksigen saat olahraga, pastikan Anda bernapas dengan benar. Tarik napas dalam-dalam dan lakukan secara teratur.
Berolahraga dengan intensitas yang sesuai dengan tingkat kebugaran Anda. Jangan memaksa diri untuk berolahraga terlalu keras.
2. Cara Mengatasi Dehidrasi saat Olahraga
Cara mengatasi dehidrasi saat olahraga, yaitu dengan minumlah cukup air sebelum, selama, dan setelah olahraga. Minimal, minum sekali setiap 10-12 menit latihan.
Pilihan minuman yang baik termasuk air dan minuman olahraga yang mengandung elektrolit jika Anda melakukan aktivitas fisik dalam cuaca panas atau intensitas tinggi.
3. Cara Mengatasi Pusing dan Lemas karena Terlalu Lama Menggunakan Mesin Gerak
Jika pusing dan lemas yang Anda rasakan setelah olahraga akibat dari penggunaan mesin gerak maka cara mengatasinya yang paling efektif adalah dengan duduk dan beristirahat.
Anda juga bisa melakukan peregangan ringan dan minum air untuk mengurangi ketegangan. Di sisi lain, cobalah untuk mengurangi durasi latihan atau cari olahraga selingan yang tidak memerlukan mesin atau alat bergerak.
4. Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah
Cara mengatasi tekanan darah rendah saat olahraga agar Anda tidak merasa pusing atau pun lemas, yakni hindari berdiri atau duduk terlalu cepat setelah berolahraga.
Istirahat sejenak untuk memungkinkan tekanan darah Anda kembali normal.Jika Anda memiliki tekanan darah rendah kronis, konsultasikan dengan dokter untuk pengelolaan dan nasihat medis lebih lanjut.
5. Cara Mengatasi Hipoglikemia saat Olahraga
Cara mengatasi hipoglikemia saat olahraga adalah dengan memastikan Anda mengonsumsi makanan yang cukup sebelum berolahraga, terutama jika dilakukan saat berpuasa.
Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil serta bawa camilan atau minuman yang mengandung gula cepat, seperti permen keras atau jus saat Anda berolahraga.
6. Aritmia Jantung
Cara mengatasi aritmia jantung saat olahraga adalah dengan menghentikan aktivitas fisik dan segera beristirahat.
Jika Anda memiliki riwayat aritmia jantung atau mengalami gejala yang serius seperti nyeri dada, sesak napas, atau kehilangan kesadaran maka segera hubungi layanan medis darurat.
7. Cara Mengatasi Heat Stroke saat Olahraga
Cara mengatasi atau pun mencegah heat stroke saat olahraga, yaitu pilih tempat yang sejuk dan teduh untuk melakukan aktivitas fisik apa pun.
Jika Anda merasa suhu tubuh meningkat dan sulit diturunkan maka dinginkan tubuh dengan menyemprotkan air atau mengompres dengan handuk basah. Lalu, jangan lupa untuk minum secara rutin agar cairan tubuh tetap tercukupi.
Meski umumnya gejala pusing dan lemas setelah olahraga bukan hal yang serius namun jika Anda tidak melakukan pencegahan yang tepat bukan tidak mungkin akan berlanjut menjadi kondisi yang lebih serius.
Selalu pahami kondisi tubuh Anda dan hindari untuk mendorong diri terlalu keras selama olahraga jika Anda merasa tidak nyaman atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan. ***
Referensi:
- Healthline, (2023), What Causes Dizziness After a Workout?
- Spafinder, (2019), 3 Questions to Ask If You Get Dizzy During a Workout
- Spinaldord, (2021), What You Need to Know About Brain Oxygen Deprivatio