sfidn - 12 Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi serta Cara Mengobatinya

12 Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi serta Cara Mengobatinya

sfidn.com – Terluka saat olahraga bisa terjadi kepada siapa pun dengan jenis cedera yang berbeda-beda. Ada yang intensitasnya ringan adapula yang berat hingga memerlukan penanganan medis khusus.

12 Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi serta Cara Mengobatinya

Meski cedera adalah hal yang biasa dialami seseorang saat berolahraga namun tetap harus ditangani sebelum bertambah parah. Apalagi sampai membuat Anda kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. 

Anda juga perlu tahu bahwa jenis cedera saat olahraga itu sangat beragam dan yang paling sering terjadi adalah muscle pull and strain, kram otot, shoulder injuries, knee injuries, back injuries, fraktur atau patah tulang, dan lainnya. 

sfidn.com telah merangkum 12 jenis cedera olahraga serta cara mengobatinya jika hal tersebut terjadi pada Anda. Berikut informasi selengkapnya untuk Anda. 

 

1. Muscle Pull and Strain (Tarikan dan Ketegangan Otot)

Muscle pull and strain adalah cedera yang terjadi pada otot ketika serat otot merobek atau meregang melebihi batas normalnya. 

Cedera ini seringkali disebabkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan, gerakan yang tiba-tiba, atau ketegangan berlebihan pada otot. 

 

2. Shoulder Injuries

Shoulder injuries adalah jenis cedera bahu yang memengaruhi otot, ligamen, tendon, bahkan tulang yang berada di area tersebut. 

Terdapat beberapa jenis cedera bahu yang umum dirasakan oleh orang yang melakukan olahraga, seperti tendinitis, rotator cuff, frozen shoulder, dan lainnya. Berikut penjelasannya. 

 

1) Cedera Tendinitis

Cedera tendinitis adalah peradangan pada tendon yang merupakan jaringan penghubung otot dengan tulang. Ini bisa terjadi karena penggunaan bahu yang berlebihan, trauma, atau pun proses degeneratif. 

 

2) Rotator Cuff

Rotator cuff adalah sekumpulan otot dan tendon yang mendukung pergerakan bahu. Jenis cedera pada area bahu ini bisa termasuk robekan pada satu atau beberapa tendon. 

 

3) Frozen Shoulder

Frozen shoulder adalah kondisi di mana sendi bahu mengalami peradangan dan perubahan struktur yang memicu kekakuan dan nyeri yang signifikan. 

 

Diagnosa dan perawatan cedera bahu harus dilakukan oleh profesional medis, seperti dokter ortopedi atau fisioterapis sesuai dengan jenis cedera dan tingkat keparahannya. 

Treatment untuk shoulder injuries atau cedera bahu biasanya meliputi istirahat, fisioterapi, obat penghilang rasa sakit, atau dalam beberapa kasus harus dilakukan pembedahan.

 

3. Tennis Elbow

Tennis elbow atau dalam istilah medis dikenal sebagai "lateral epicondylitis" adalah kondisi yang terjadi ketika tendon ekstensor otot-otot pergelangan tangan dan jari yang terhubung pada epikondilus lateral (tumpuan tulang) pada tulang humerus meradang. 

Penamaan "tennis elbow" merujuk pada cedera yang sering dialami oleh orang-orang yang bermain tenis. Terutama pada pukulan backhand dengan teknik yang tidak benar. 

Namun, kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang melakukan gerakan repetitif pada pergelangan tangannya. 

 

4. Kram Otot

Kram otot merupakan salah satu jenis cedera yang sering terjadi saat atau setelah olahraga di mana otot Anda secara tiba-tiba dan tidak terkendali mengalami kontraksi atau ketegangan yang sangat kuat.

Kram otot bisa terjadi di berbagai area tubuh, seperti otot tungkai, otot betis, otot paha, atau otot kaki. Kondisi ini sering terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa detik atau menit. Meski tidak terlalu lama namun rasanya benar-benar menyakitkan. 

Penyebab terjadinya kram bisa karena dehidrasi, kelelahan otot, maupun ketidakseimbangan elektrolit. Pada beberapa orang, kondisi ini terjadi karena mereka memiliki masalah medis, seperti diabetes, gangguan neurologis, dan arteri koroner. 


5. Sprain

Sprain adalah cedera yang terjadi ketika ligamen meregang atau robek akibat tekanan atau gerakan yang berlebihan pada sendi. 

Ligamen sendiri merupakan jaringan ikat elastis yang menghubungkan dua tulang dan berfungsi untuk menjaga stabilitas serta kekuatan sendi.  

Sprain umumnya terjadi pada sendi-sendi yang berada di pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, atau pun siku.

Cedera pada ligamen dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan keterbatasan gerakan pada sendi yang terkena.

 

--- Related Article ---

 

6. Strain

Strain adalah jenis cedera olahraga yang terjadi pada otot atau tendon akibat peregangan atau tegangan berlebihan yang melebihi kapasitas normalnya.

Cedera strain dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, seperti otot paha, otot hamstring, otot bahu, atau otot betis tergantung pada latihan apa yang dilakukan.

 

7. Knee Injuries (Cedera Lutut)

Knee injuries adalah jenis cedera yang terjadi pada sendi lutut manusia. Lutut menjadi salah satu sendi yang paling sering digunakan dalam aktivitas fisik sehingga rentan terhadap berbagai jenis cedera

Sebenarnya, lutut adalah anggota tubuh yang kuat dan tahan terhadap stress karena ia mampu menopang berat badan manusia serta melakukan berbagai aktivitas yang melelahkan, seperti berjalan, menaiki tangga, mengangkut barang berat, dan lain-lain. 

Namun, ketika Anda berolahraga maka lutut akan menerima beban hingga empat kali lipat sehingga akan mengejutkannya. 

Ciri-ciri Anda mengalami knee injuries, di antaranya: 

  • Nyeri atau sakit di area lutut
  • Memar
  • Kaku sehingga sulit digerakan
  • Rentang gerak mengecil 

 

8. Fraktur (Patah Tulang)

Fraktur adalah salah satu jenis cedera di mana terjadi retakan, patah, atau pecahnya tulang akibat berbagai jenis trauma fisik, seperti terjatuh, kecelakaan mobil, olahraga yang berisiko tinggi, atau kecelakaan kerja.

Pengobatan cedera fraktur dapat bervariasi tergantung pada jenis luka dan tingkat keparahannya. Pengobatan mungkin melibatkan pemasangan gips, penutupan luka (pada fraktur terbuka), atau bahkan pembedahan untuk memperbaiki tulang yang patah. 

Pemulihan dari cedera fraktur juga dapat memerlukan rehabilitasi fisik dan terapi untuk mengembalikan kekuatan dan mobilitas tulang yang terluka.

 

9. Dislokasi

Dislokasi adalah jenis cedera yang terjadi ketika dua tulang terpisah dari sendi atau posisi normalnya. Ini biasanya terjadi akibat cedera atau trauma yang kuat. 

Tentu saja dislokasi sangat menyakitkan sehingga menyebabkan pembengkakan, gangguan pergerakan, dan deformitas pada sendi. 

Pengobatan dislokasi melibatkan pengembalian sendi ke posisi normalnya, yang sering kali memerlukan perawatan medis oleh dokter atau profesional medis.

 

10. Shin Splints

Shin splints adalah istilah umum untuk menggambarkan rasa sakit dan peradangan yang terjadi di sepanjang bagian depan tulang kering (shinbone) kaki.

Penyebab shin splints biasanya terkait dengan stres berulang pada otot, jaringan ikat, dan tulang di sekitar tulang kering.

 

11. Wrist Injuries (Cedera Pergelangan Tangan)

Wrist injuries adalah jenis cedera yang terjadi pada pergelangan tangan. Kondisi ini mencakup berbagai jenis kerusakan, seperti cedera tulang, otot, tendon, ligamen, dan saraf yang terhubung dengan pergelangan tangan.

 

12. Gegar Otak

Jenis cedera olahraga yang terakhir adalah gegar otak. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan trauma otak ringan yang terjadi ketika seseorang mengalami trauma kepala yang dapat menyebabkan gangguan sementara pada fungsi otak. 

Gegar otak dapat disebabkan oleh berbagai kejadian, seperti benturan kepala, kecelakaan mobil, jatuh, atau aktivitas olahraga yang mengakibatkan guncangan pada kepala.

Ciri-ciri orang yang mengalami gegar otak, yaitu: 

  • Sakit kepala
  • Pusing atau merasa ingin pingsan
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan kesadaran sesaat
  • Kesulitan tidur atau tidur lebih banyak dari biasanya
  • Gangguan penglihatan atau pendengaran sementara
  • Kesulitan berkonsentrasi atau mengingat hal-hal
  • Perubahan mood atau perilaku, seperti menjadi lebih mudah marah atau cemas

 

Cara Mengobati Cedera karena Olahraga

Rata-rata, cedera yang terjadi ketika atau setelah olahraga itu terbilang ringan sehingga sering kali tidak membutuhkan perawatan intensif oleh tenaga medis. 

Sebagai pertolongan pertama, Anda bisa mencoba beberapa cara untuk mengobati dan meredakan cedera yang Anda rasakan, seperti:

  • Beristirahat agar tidak memperburuk cedera.
  • Kompres air dingin atau es batu untuk mengurangi pembengkakan. Pastikan tidak meletakkan es langsung ke kulit. Gunakan kain tipis. 
  • Gunakan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan atau pergeseran jika terjadi dislokasi.
  • Angkat bagian tubuh yang cedera dalam posisi yang lebih tinggi daripada jantung.
  • Minum obat Pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. 
  • Lakukan konsultasi dengan tenaga medis jika kondisi memburuk atau cedera yang dialami cukup parah. 

 

Meski risiko cedera itu ada namun keinginan untuk melakukan olahraga harus tetap ada untuk menjaga kebugaran fisik Anda. 

Lakukan olahraga dengan aman dan selalu perhatikan keselamatan. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan dengan benar untuk mengurangi risiko cedera. 

 

--- Related Article ---

 

Referensi: 

  • Pennmedicine, Joint Dislocation
  • WebMD, (2022), Workout Injuries: Prevention and Treatment
  • Complete Care, (2021), Top 10 Most Common Sports Injuries

 


 
Tags:
#cedera  #cedera rotator cuff 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article