sfidn - Cedera Rotator Cuff: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Cedera Rotator Cuff: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

sfidn.com — Rotator cuff adalah empat otot yang dihubungkan oleh tendon ke bagian atas bahu, atau humerus. Sekelompok otot ini bertugas membantu menstabilkan bahu dan setiap gerakan Anda. 

Jadi, ketika setiap kali Anda menggerakkan bahu, Anda tentunya akan melibatkan rotator cuff untuk menstabilkan dan menggerakkan sendi.


Anatomi rotator cuff | Sumber: Ortho Info

Sayangnya, bagian penting dalam pergerakan Anda ini adalah area yang paling sering mengalami cedera, seperti robekan, ketegangan, dan tendinitis. 

Di antara itu, rotator cuff robek adalah yang paling umum terjadi, yang memengaruhi aktivitas mengangkat dan memutar lengan Anda.

Simaklah terus artikel ini untuk tahu lebih banyak tentang penyebab, gejala, dan cara mengobati rotator cuff!

Cedera Rotator Cuff: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Penyebab

Penyebab cedera rotator cuff paling umum adalah keausan progresif jaringan tendon seiring berjalannya waktu.

Adanya aktivitas overhead yang berulang atau serangan angkat berat yang berkepanjangan dapat mengiritasi atau merusak tendon. Rotator cuff juga bisa terluka saat Anda terjatuh atau kecelakaan.

Cedera rotator cuff akut

Manset rotator Anda bisa robek ketika melakukan berbagai aktivitas, di antaranya:

  • Jatuh dengan lengan terentang.
  • Trauma, seperti patah tulang selangka atau dislokasi bahu.
  • Mengangkat sesuatu yang terlalu berat.
  • Mengangkat sesuatu secara tiba-tiba atau melakukan gerakan menyentak.

Cedera rotator cuff kronis

Setiap orang secara alami akan mengalami keausan pada tendonnya seiring waktu, terutama pada lengan dominan.

Beberapa faktor risiko potensial untuk cedera kronis ini meliputi:

  • Suplai darah yang berkurang ke tendon seiring bertambahnya usia, sehingga meningkatkan risiko robeknya rotator cuff. Cedera seperti ini lebih sering terjadi setelah usia 40 tahun.
  • Taji tulang, yaitu pertumbuhan tulang berlebihan. Penderitanya akan mengalami rasa sakit ketika mengangkat lengan jika taji tulang menekan rotator cuff.
  • Gerakan yang berulang, seperti atlet (bisbol, mendayung, dan angkat besi) dan orang yang bekerja dengan tangannya (pertukangan dan dekorasi).

Gejala rotator cuff cedera

Tidak semua cedera manset rotator langsung memunculkan gejala. 

Dalam beberapa kasus, manset rotator dapat mengalami kerusakan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sebelum gejala muncul.

Berikut gejala umum dari cedera rotator cuff:

  • Mengalami rasa sakit sampai Anda menghindari aktivitas tertentu.
  • Sensasi ‘letupan’ ketika menggerakkan lengan.
  • Sensasi ‘retak’ ketika menggerakkan bahu.
  • Nyeri atau sakit saat mengangkat kepala dan melempar di atas kepala.
  • Sulit menjangkau ke belakang.
  • Sulit menjangkau ke samping.
  • Kelemahan progresif bahu.
  • Sakit di bahu, terutama di malam hari.
  • Sulit tidur di bahu yang sakit.

Kadang-kadang, gejala tidak hanya terjadi dari cedera itu sendiri, melainkan juga karena peradangan. Peradangan ini biasanya terjadi di kantung bursa pelindung di rotator cuff, yang disebut juga dengan bursitis.

Jika Anda sudah mengalami gejala-gejala ini selama lebih dari seminggu, atau kehilangan fungsi di lengan, segeralah temui dokter. Meskipun ini adalah gejala cedera rotator, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bisa disebabkan oleh hal lain.

Diagnosis

Umumnya, dokter akan menggunakan sejumlah pemeriksaan untuk mendiagnosis rotator cuff robek.

Beberapa pertanyaan awal yang mungkin akan ditanyakan oleh dokter Anda ketika pertama kali melakukan pemeriksaan adalah:

  • Pekerjaan.
  • Latar belakang pribadi.
  • Riwayat keluarga.

Selain menilai beberapa poin ini dan faktor risiko lainnya, dokter Anda juga akan melakukan beberapa tes diagnostik untuk mengidentifikasi rotator cuff yang robek, di antaranya:

  • Pemeriksaan fisik: untuk menguji kekuatan lengan dan rentang gerak Anda, sekaligus menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain, seperti patah tulang, radang sendi, dan saraf terjepit.
  • Pencitraan sinar-X: untuk menunjukkan taji tulang (yang dapat menyebabkan robekan) atau mengarah pada diagnosis alternatif.
  • Pencitraan ultrasound (USG): untuk memberikan gambaran otot dan tendon di bahu, serta memeriksa otot dan tendon dari semua sudut.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI): memberikan gambar yang komprehensif dan rinci dari otot dan tendon di bahu, serta membantu mengidentifikasi ukuran dan tingkat keparahan dari robekan.

Cara mengobati rotator cuff

Perawatan cedera rotator cuff bisa dimulai dengan mengistirahatkan area yang terkena hingga menjalani operasi. Tendinitis juga dapat berkembang menjadi cedera rotator cuff yang dapat memburuk seiring waktu. 

Oleh karena itu, penting untuk segera mendapatkan perawatan yang tepat untuk mencegah cedera berkembang dan semakin memburuk.

Perawatan non-surgical

Berikut beberapa perawatan non-surgical ini dapat memperbaiki gejala pada sekitar 80 persen orang yang mengalami cedera rotator cuff:

  • Untuk mengurangi pembengkakan, kompres panas atau dingin ke bahu yang sakit.
  • Rutin melakukan latihan untuk membantu pemulihan, terutama kekuatan dan rentang gerak.
  • Menjalani terapi fisik.
  • Mengistirahatkan lengan yang sakit, serta mengenakan selempang untuk mengisolasi gerakan lengan.
  • Mengonsumsi obat anti-inflamasi over-the-counter/OTC (obat yang dijual bebas), seperti ibuprofen dan naproxen.
  • Mendapatkan suntikan kortison di area yang terkena untuk membantu mengurangi peradangan.

Operasi atau pembedahan

Jika cedera atau robekan yang Anda alami terlalu parah, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan untuk operasi, di antaranya:

  • Perbaikan tendon artroskopi: ahli bedah memasukkan kamera kecil (arthroscope) dan alat melalui sayatan kecil untuk memasang kembali tendon yang robek ke tulang.
  • Perbaikan tendon terbuka: ahli bedah bekerja melalui sayatan yang lebih besar untuk memasang kembali tendon yang rusak ke tulang.
  • Perpindahan tendon: ahli bedah akan menggunakan tendon terdekat sebagai pengganti. Biasanya, ini adalah pilihan untuk tendon yang robek terlalu rusak.
  • Operasi penggantian bahu untuk cedera rotator cuff yang besar. Untuk meningkatkan stabilitas sendi buatan, prosedur inovatif (artroplasti bahu terbalik) memasang bagian bola dari sendi buatan ke tulang belikat, dan bagian soket ke tulang lengan.

Menurut American Academy of Orthopedic Surgeons, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa waktu operasi memengaruhi hasil. Artinya, jika Anda mengalami cedera rotator cuff, dokter Anda mungkin akan mencoba metode non-bedah terlebih dahulu.

Komplikasi yang dapat terjadi

Komplikasi paling umum adalah risiko robeknya kembali manset rotator setelah sembuh. Semakin besar robekan, semakin tinggi risiko robekan terjadi lagi.

Jika penanganan melalui perbaikan bedah, biasanya risiko komplikasi pasca operasi kecil. Risiko bedah paling umum, termasuk kehilangan darah atau masalah dengan anestesi. 

Beberapa komplikasi yang terkait dengan prosedur itu sendiri, meliputi:

  • Bahu beku.
  • Kehilangan gerak.
  • Kekakuan permanen.
  • Kekuatan otot berkurang.

Jadi, bekerja samalah dengan dokter Anda dalam mengambil langkah tepat untuk meminimalkan risiko komplikasi ini.

 

--- Related Article ---

 

Referensi:

  • Healthline (2022). Rotator Cuff Tear.
  • Mayo Clinic (2022). Rotator Cuff Injury.
  • Medical News Today (2019). Torn Rotator Cuff: Everything You Need to Know.
  • Ortho Info. Rotator Cuff Tears.
  • Petro Cohen (2021). How to Identify a Torn Rotator Cuff.

 
Tags:
#sendi  #bahu  #sfidn  #rotator cuff adalah  #cedera rotator cuff  #otot rotator cuff  #anatomi rotator cuff  #pemeriksaan rotator cuff  #rotator cuff robek  #manset rotator 
0 Comment
Leave Your Comment

divine fitness

July 15, 2023

In addition to our fitness programs, we offer a range of holistic services including yoga, meditation, and nutrition counselling, ensuring a well-rounded approach to wellness. Our serene and welcoming environment promotes mental well-being and stress relief, allowing you to achieve a harmonious balance between mind, body, and spirit.

 

https://divinefitnesscenter.com


Latest Article