sfidn - 6 Alasan Stres Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis

6 Alasan Stres Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis

sfidn.com -  Tampaknya, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami stres. Entah itu karena percintaan, pekerjaan, keuangan, pertemanan, keluarga, atau lainnya, semuanya dapat menyebabkan stres. Selain memengaruhi kesehatan mental dan perilaku, stres juga dapat menyebabkan berat badan turun drastis.

Nah, bagaimana stres dapat menurunkan berat badan Anda secara drastis? Mengapa ini harus diwaspadai? Simak informasi lengkapnya dalam artikel berikut!

Mengapa stres menyebabkan berat badan turun drastis?

Siapa sih yang tidak mau berat badannya turun mencapai ideal? Tentu ini menjadi impian setiap orang. Namun, kalau berat badan turun drastis atau tidak diharapkan, bahkan lama-kelamaan badan jadi kurus, apakah ini masih sehat? Tentunya tidak, bukan?

Stres memang dapat memengaruhi berat badan Anda dalam beberapa cara, baik secara fisik maupun psikologis. Berikut alasan mengapa stres dapat menyebabkan berat badan turun drastis:

1. Respons "lawan atau lari" yang mempercepat metabolisme

Sementara orang sering makan banyak ketika stres, beberapa orang mungkin cenderung menguranginya, sehingga menyebabkan penurunan berat badan.

Hal ini dikarenakan stres mengaktifkan sistem saraf simpatik untuk melepaskan adrenalin dan kortisol, yang akan mengaktifkan respons lawan atau lari atau dikenal juga dengan respons stres akut.

Pada beberapa orang, adrenalin akan membuat mereka terlalu fokus pada apa yang menyebabkan mereka stres, yang dapat mengurangi keinginan mereka untuk makan, bahkan jadi lupa makan sama sekali.

Sementara itu, kortisol memberi sinyal ke otak untuk menekan sementara fungsi-fungsi yang tidak penting selama krisis, termasuk respons sistem pencernaan, kekebalan, dan reproduksi.

2. Hiperstimulasi yang menyebabkan gangguan pencernaan

Usus sering juga disebut sebagai otak kedua. Ketika Anda stres, kedua organ tersebut (otak dan usus) akan melakukan yang terbaik untuk mengatasinya.

Stres dapat memperlambat sistem pencernaan Anda selama proses "lawan atau lari" agar tubuh bisa fokus untuk merespons stresor Anda. 

Di lain sisi, hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, seperti:

  • Sakit perut.
  • Maag.
  • Diare.
  • Sembelit.

Munculnya gejala-gejala seperti ini dapat membuat nafsu makan Anda hilang atau menyulitkan Anda untuk makan dengan porsi yang sama seperti biasanya, yang kemudian berefek pada penurunan berat badan yang tidak diharapkan.

3. Anda mungkin kehilangan nafsu makan

Stres tingkat tinggi dapat menghabiskan semua energi yang mungkin membuat Anda tidak dapat memikirkan hal-hal lainnya, termasuk makan. Anda mungkin makan lebih sedikit atau bahkan lupa makan sama sekali saat mengalami stres, yang tanpa disadari menyebabkan berat badan turun drastis. 

4. Hiperstimulasi dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproses dan menyerap nutrisi

Ketika seseorang stres, tubuhnya akan memproses makanan dengan cara yang berbeda. 

Stres dapat memengaruhi saraf vagus, yang memengaruhi cara tubuh mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan. 

Stres juga dapat menyebabkan peradangan yang tidak diinginkan. Peradangan ini dapat mengaktifkan saraf vagus, yang kemudian memengaruhi cara usus memproses dan memetabolisme makanan.

5. Gerakan saraf yang membakar kalori

Seperti yang Anda ketahui, melakukan aktivitas fisik dapat menjadi cara yang sehat untuk mengatasi stres. Namun, melakukannya secara berlebihan juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terduga.

Misalnya, terkadang stres dapat memicu gerakan tidak sadar, seperti ketukan kaki atau klik jari. Selain sebagai respons tubuh Anda terhadap stres, gerakan tics ini juga dapat membakar kalori.

Di sisi lain, meningkatkan intensitas dan durasi latihan tanpa disertai dengan peningkatan asupan kalori yang sesuai juga dapat menyebabkan penurunan berat badan. Pada akhirnya, ini hanya akan mengakibatkan berat badan turun secara drastis.

6. Gangguan tidur memengaruhi produksi kortisol

Stres juga dapat membuat Anda sulit untuk tertidur atau tetap tertidur, yang menyebabkan Anda jadi gampang lelah. Gangguan tidur ini dapat memengaruhi produksi kortisol, yang dapat memengaruhi metabolisme dan kebiasaan makan Anda sehari-hari.

Ciri-ciri berat badan mulai turun

Lebih dari sekadar berat badan turun secara drastis, stres juga dapat menyebabkan gejala lainnya, termasuk:

  • Sakit kepala.
  • Gangguan pencernaan.
  • Otot tegang.
  • Perubahan suasana hati.
  • Kelelahan.
  • Rambut rontok.
  • Gangguan tidur.
  • Gangguan memori jangka pendek.
  • Peningkatan denyut jantung.
  • Penurunan gairah seks.

Efek berat badan turun drastis

Penurunan berat badan yang cukup drastis dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk:

  • Batu empedu.
  • Dehidrasi.
  • Malnutrisi.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Siklus menstruasi tidak teratur.
  • Kehilangan massa otot.

Cara mengatasi berat badan turun drastis

Berikut cara mengatasi berat badan turun drastis akibat stres yang dapat Anda lakukan:

  • Latihan, lebih banyak menggerakkan tubuh Anda, misalnya dengan berjalan atau apa pun yang paling Anda sukai.
  • Tidur teratur selama 7-9 jam per malam.
  • Makan secara teratur, bahkan jika nafsu makan Anda sedang berkurang.
  • Tetap terhubung dengan orang lain, tidak mengisolasi diri sendiri.

Demikian informasi mengenai stres dan kaitannya terhadap berat badan. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera temui dokter untuk memperoleh penanganan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda, terutama jika Anda mengalami kehilangan 5% atau lebih dari keseluruhan berat badan Anda dalam waktu 6 hingga 12 bulan.

--- Related Article ---

 

Referensi:

  • Greatist. Stressed? Here’s Why You’re Losing Weight (and How to Stop).
  • Healthline (2018). Stress and Weight Loss: What’s the Connection?
  • Medical News Today (2020). Can Stress Lead to Weight Loss?
  • Prevention (2021). How Stress Can Cause Weight Loss—and What to Do About It.
  • WebMD (2021). Rapid Weight Loss.
  • Yau YH, Potenza MN. 2013. Stress and eating behaviors. Minerva Endocrinol. 38 (3): 255-267.

 
Tags:
#stres  #sfidn  #berat badan turun  #berat badan turun drastis  #ciri ciri berat badan mulai turun  #efek berat badan turun drastis 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article