sfidn.com – Belum banyak yang tahu jika sepeda statis terbagi ke dalam beberapa jenis dengan bentuk, cara penggunaan, dan fungsi yang berbeda.

Sepeda statis menjadi alternatif yang bagus ketika Anda ingin berolahraga dan melakukan latihan kardio tanpa harus pergi ke ruang terbuk. Apalagi di tengah cuaca dan udara yang kurang bersahabat.

Dari model yang paling klasik hingga inovatif, mari kita kenali tujuh jenis sepeda statis berikut ini agar Anda dapat memilih dan menemukan alat bersepeda mana yang paling tepat dengan kebutuhan Anda.

7 Jenis Sepeda Statis untuk Latihan Kardio yang Menyenangkan

1. Upright Bike

Upright Bike adalah salah satu jenis sepeda statis yang paling klasik dan umum dikenal. Dengan postur duduk yang menyerupai sepeda konvensional, sepeda ini menempatkan pengendara dalam posisi tegak dengan sudut kemiringan tubuh ke arah depan. 

Manfaat dari penggunaan sepeda statis berjenis Upright Bike, di antaranya peningkatan kesehatan kardiovaskular, penguatan otot kaki, dan kestabilan inti. 

Upright Bike juga sering dilengkapi dengan berbagai tingkat resistensi yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan intensitas latihan.

2. Recumbent Bike

Berbeda dengan Upright Bike, Recumbent Bike menawarkan posisi duduk yang lebih santai dengan kursi yang lebih rendah serta dilengkapi dengan sandaran punggung. 

Karakteristik dari sepeda statis ini akan meminimalkan tekanan pada tulang belakang dan mengurangi risiko cedera.

Recumbent Bike cocok bagi mereka yang memiliki masalah postur atau cedera serta menawarkan latihan kardiovaskular yang efektif untuk otot kaki dan bokong.

3. Spinning Bike

Spinning Bike adalah sepeda statis yang dirancang khusus untuk kelas spinning atau latihan dalam ruangan. Jenis sepeda ini memiliki roda yang lebih berat dan posisi duduk yang dapat disesuaikan. 

Latihan intensitas tinggi pada Spinning Bike akan membantu meningkatkan daya tahan kardiovaskular, membakar lemak, dan memperkuat otot kaki. Fleksibilitas posisi bangku membuatnya ideal untuk berbagai jenis latihan dan tingkat kebugaran.

4. Air Bike

Berbeda dengan sepeda statis lainnya yang menggunakan sistem pemberat atau magnetik, Air Bike menggunakan kipas untuk menciptakan resistensi. Semakin keras Anda bersepeda, semakin besar resistensi yang dihasilkan. 

Tentunya ini memberikan latihan intensitas tinggi yang melibatkan seluruh tubuh, meningkatkan kardiovaskular, dan membakar kalori dengan cepat. Air Bike cocok untuk pelatihan interval tingkat lanjut.

5. Dual-Action Bike

Dual-Action Bike menggabungkan gerakan lengan dengan pedal sehingga melibatkan lebih banyak otot tubuh secara keseluruhan. 

Dengan menggerakkan lengan sambil mengayuh pedal, pengguna dapat meningkatkan koordinasi serta kekuatan otot atas dan bawah tubuh secara bersamaan. Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk latihan tubuh secara menyeluruh dan peningkatan daya tahan.

6. Hybrid Bike

Hybrid Bike adalah kombinasi antara sepeda statis dan sepeda konvensional yang memungkinkan pengguna untuk berlatih di dalam ruangan maupun di luar ruangan. 

Sepeda jenis Hybrid Bike dapat digunakan sebagai sepeda statis dengan mematikan mode resistensi dan beberapa fitur tambahan seperti monitor detak jantung atau bisa juga digunakan sebagai sepeda konvensional untuk dengan mengayuh pedal agar Anda dapat berpindah tempat.

7. Desk Bike

Desk Bike adalah inovasi terbaru dalam dunia sepeda statis. Jenis sepeda statis ini dirancang untuk memungkinkan penggunanya melakukan berbagai aktivitas. Misalnya saja bekerja sambil berolahraga. 

Alih alih menemukan pegangan, Anda akan mendapati sebuah meja di atas “Desk Bike” yang dapat Anda untuk menempatkan laptop, buku, handphone, speaker, atau yang lainnya.

Inovasi dari jenis sepeda statis ini dianggap mampu membantu mengurangi gaya hidup yang kurang baik, seperti terlalu banyak duduk di depan laptop. Setidaknya dengan menggunakan Desk Bike, Anda bisa tetap aktif berolahraga bahkan ketika sedang melakukan aktivitas lainnya.

Begitu banyak pilihan yang tersedia pada sepeda statis yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan atau pun preferensi. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak berolahraga, kan?