sfidn - Apa Itu Latihan Isotonik, Manfaat, dan Contohnya?

Apa Itu Latihan Isotonik, Manfaat, dan Contohnya?

sfidn.com – Salah satu jenis latihan yang efektif meningkatkan kekuatan otot adalah isotonik. Latihan ini akan melatih kontraksi otot yang sehat.

Mau tahu lebih dalam tentang apa itu latihan isotonik, manfaat, dan contoh gerakannya? Yuk, simak artikel ini untuk mendapatkan informasinya.

 

Apa Itu Latihan Isotonik?

Latihan isotonik adalah jenis latihan fisik di mana otot berkontraksi melawan resistensi yang tetap atau bervariasi sementara panjang otot akan berubah selama gerakan berlangsung.

Dalam latihan ini, otot akan menghasilkan gaya untuk mengatasi resistensi yang diberikan sehingga panjang otot berubah selama kontraksi.

Melatih kontraksi otot diperlukan untuk meningkat kekuatan dan daya tahan otot yang Anda gunakan untuk aktivitas sehari-hari. Mulai dari yang paling sederhana, seperti mengangkat tangan sampai yang paling kompleks seperti olahraga.

 

Kontraksi otot pada latihan isotonik terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Kontraksi Eksentrik: Otot menjadi lebih panjang dan meregang saat melawan gravitasi atau beban eksternal. Contohnya saat sedang melakukan pull-up. 
  2. Kontraksi Konsentrik: Otot mengalami penyusutan atau menjadi lebih pendek saat melakukan gerakan atau menghasilkan gaya. Contohnya saat melakukan squat dan bicep curl.

 

Apa Manfaat Latihan Isotonik?

Latihan isotonik memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh, seperti:

  • Otot semakin kuat: Latihan isotonik membantu memperkuat otot dengan memaksa mereka untuk bekerja melawan resistensi.
  • Daya tahan otot meningkat: Dengan berlatih secara teratur, otot menjadi lebih tahan terhadap kelelahan dan cedera.
  • Tulang menjadi lebih kuat: Latihan isotonik yang melibatkan ketahanan, seperti squat dan deadlift dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis.
  • Memperbaiki postur tubuh: Banyak latihan isotonik yang melibatkan otot inti sehingga mampu memperbaiki postur tubuh dan mencegah masalah punggung.
  • Meningkatkan Metabolisme: Berolahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran kalori dan penurunan berat badan menjadi lebih optimal.
  • Menjaga Kesehatan Mental: Olahraga secara teratur dapat meningkatkan suasana hati serta mengurangi stres dan kecemasan.

 

Jenis-jenis Latihan Isotonik

Latihan isotonik dapat melatih berbagai kelompok otot tubuh, seperti bahu, punggung, lengan, inti, bokong, dan kaki. Tergantung pada jenis latihan apa yang dilakukan.

Ada berbagai jenis latihan isotonik yang dapat memperkuat dan membentuk otot Anda. Berikut adalah beberapa contoh latihan isotonik yang bisa Anda lakukan:

 

1. Berjalan Kaki

Berjalan kaki adalah bentuk latihan isotonik yang sederhana namun efektif untuk melatih otot kaki karena melibatkan gerakan melangkah dengan menentang resistensi gravitasi.

 

2. Berlari

Berlari adalah latihan isotonik yang melibatkan gerakan cepat kaki untuk mengatasi resistensi gravitasi. Ini tidak hanya meningkatkan kekuatan otot kaki tetapi juga meningkatkan daya tahan kardiovaskular.

 

3. Push Up

Push up adalah latihan isotonik yang efektif untuk memperkuat otot dada, bahu, dan trisep. Ini melibatkan menekan tubuh naik dan turun dari lantai dengan tangan yang ditempatkan sedikit lebih lebar dari bahu.

 

4. Squat

Squat adalah latihan isotonik yang fokus pada memperkuat otot paha, hamstring, dan gluteus. Gerakan ini melibatkan menekuk lutut dan pinggul sambil menurunkan tubuh ke bawah seperti akan duduk kemudian kembali ke posisi berdiri.

 

5. Pull Up

Pull up adalah latihan isotonik yang menargetkan otot punggung, bahu, dan lengan atas. Ini melibatkan mengangkat tubuh ke atas dari posisi bergantung dengan tangan ditempatkan sedikit lebih lebar dari bahu.

 

6. Bench Press

Bench press adalah latihan isotonik yang populer untuk memperkuat otot dada, bahu, dan trisep. Ini melibatkan gerakan menarik, menahan, dan menekan barbell atau dumbbell dari dada ke atas sambil berbaring di bangku.

 

7. Deadlift

Deadlift adalah latihan isotonik yang efektif untuk memperkuat otot punggung, hamstring, dan gluteus. Anda harus mengangkat barbel dari lantai ke posisi berdiri. Anda bisa menemukan cara melakukan deadlift yang benar di sini.

 

8. Bicep Curl

Bicep curl adalah latihan isotonik yang menargetkan otot bicep di lengan atas. Ini melibatkan menekuk lengan ke atas dengan barbel atau dumbbell untuk mengangkat beban.

 

9. Crunches

Crunches adalah latihan isotonik yang fokus pada memperkuat otot perut dengan cara berbaring di atas lantai, menekuk kedua lutut, dan mengangkat tubuh bagian atas dan membawa dada menuju lutut.

 

Baca Juga:

Full Body Workout 30 Menit di Rumah, Bentuk Otot dengan Cepat

 

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Latihan Isotonik?

Waktu yang tepat untuk melakukan latihan isotonik bisa berbeda pada setiap orang. Semua tergantung pada preferensi dan rutinitas harian. Anda bisa melakukannya di pagi, sore, malam, sebelum makanan, atau pun setelah makan.

Masing-masing waktu biasanya memiliki manfaat tersendiri. Berolahraga di pagi hari dapat meningkatkan energi dan suasana hati sepanjang hari. Berolahraga di sore atau malam hari bisa melepaskan stres dan meningkatkan kualitas tidur. Olahraga sebelum makan bisa meningkatkan metabolisme, sedangkan setelah makan bisa membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Meski begitu, Anda harus menunggu minimal 30 menit kalau ingin berolahraga sebelum makan atau 1-2 jam setelah makan.

Saat memilih waktu yang tepat untuk berolahraga, penting untuk memperhatikan beberapa faktor, seperti tingkat energi dan kenyamanan tubuh agar hasilnya bisa lebih optimal.
 

--- Related Article ---

 


 
Tags:
#isotonik  #latihan isotonik 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article