sfidn - Apa yang Terjadi jika Berlari di tengah Cuaca Panas yang Ekstrem?

Apa yang Terjadi jika Berlari di tengah Cuaca Panas yang Ekstrem?

sfidn.com – Indonesia terkenal dengan cuacanya yang panas. Terlebih lagi, pada bulan-bulan tertentu yang suhu udaranya cukup tinggi sehingga membuat beberapa aktivitas fisik terganggu, contohnya seperti berjalan atau pun berlari.

Meski begitu, masih banyak orang yang memutuskan untuk berlari di tengah cuaca panas yang ekstrem karena tidak ingin melewatkan rutinitas olahraganya. 

Kira-kira, apa yang terjadi jika Anda berlari di tengah cuaca panas yang ekstrem? Artikel ini akan memberikan jawabannya.

 

Apa yang Terjadi jika Berlari di tengah Cuaca Panas yang Ekstrem?

Berlari di tengah cuaca panas yang ekstrem bisa membuat Anda merasa lebih lelah dan berkeringat, kondisi ini juga dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang cukup berbahaya.

Maka dari itu, hindari beraktivitas fisik di luar ruangan jika suhunya mencapai lebih dari 37 derajat atau ikuti beberapa tips di bawah ini untuk membantu Anda tetap aman saat berlari di tengah cuaca panas yang ekstrem.

 

Akibat Berlari di Tengah Cuaca Panas Ekstrem

Beberapa penelitian memang menunjukkan bahwa berolahraga di tengah cuaca panas dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular, membangun ketahanan, serta meningkatkan pengerahan tenaga. Namun, tetap saja itu bukan hal yang mudah untuk dilakukan.

Berlari di tengah cuaca panas yang ekstrem dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti dehidrasi, pusing, heat cramps, heat exhaustion, heat stroke, dan masalah lainnya.

 

Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kehilangan banyak cairan karena keluarnya keringat, air seni, atau pun air besar yang berlebihan tanpa disertai asupan minuman yang cukup.

Akibatnya, tubuh tidak memiliki cairan yang cukup untuk menjalankan berbagai fungsi penting, seperti menjaga suhu tubuh, melumas sendi, membantu pencernaan, dan menjaga keseimbangan elektrolit.

Gejala dehidrasi, di antaranya:

  • Haus berlebihan
  • Mulut terasa kering
  • Urin berwarna kuning atau gelap
  • Penurunan produksi urin
  • Kulit menjadi kering
  • Penurunan berat badan karena tidak ada cairan yang cukup di dalam tubuh

 

Heat Cramps

Heat cramps adalah kondisi medis yang terjadi akibat kelelahan otot dan dehidrasi yang disebabkan oleh paparan panas yang berlebihan. Gejala yang timbul biasanya rasa sakit, kekakuan, atau kejang pada otot (terutama area perut, lengan, dan kaki).

Kondisi ini adalah kelanjutan dari dehidrasi yang tidak tertangani dengan baik sehingga otot mengalami kram dan apabila heat cramps tidak cepat ditangani maka akan masuk ke tahap selanjutnya, yaitu heat exhaustion.

 

Heat Exhaustion

Heat exhaustion adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh mengalami stres panas yang signifikan, biasanya akibat paparan suhu tinggi, dehidrasi, dan tubuh kehilangan garam berlebihan. 

Ini adalah tahap yang lebih serius dibandingkan heat cramp dan bisa menjadi heat stroke jika tidak ditangani dengan baik.

Gejalanya heat exhaustion biasanya meliputi:

  • Rasa lelah yang berlebihan
  • Pusing
  • Pingsan
  • Kulit menjadi pucat atau kemerahan
  • Kulit menjadi dingin dan lembab
  • Denyut jantung meningkat
  • Mual atau muntah.

 

Heat Stroke

Heat stroke adalah suatu kondisi medis di mana tubuh tidak mampu mengatur suhunya dengan baik dan suhu tubuh meningkat secara signifikan. Heat stroke dapat menyebabkan kerusakan organ serius.

Gejala umum heat stroke, meliputi:

  • Suhu tubuh tinggi mencapai 40 derajat Celcius atau lebih
  • Kulit terasa kering dan panas
  • Detak jantung kuat dan cepat
  • Terjadi perubahan perilaku dan mental
  • Mual atau muntah

 

Bagaimana Berlari dengan Aman di tengah Cuaca Panas?

Apabila Anda tidak ingin mengalami efek negatif akibat berlari di tengah cuaca yang panas maka persiapan sebelum, saat, maupun setelah berlari harus Anda perhatikan agar aktivitas Anda tetap aman dan nyaman untuk dilakukan.

Supaya Anda tetap bisa berlari dengan aman meski cuaca sedang panas, perhatikan dan ikuti beberapa tips berikut ini:

  • Beradaptasi dengan cuaca panas selama 1-2 minggu. Lakukan lari ringan saja.
  • Minum dua gelas air dua jam sebelum berlari dan satu gelas lagi 15 sebelum lari.
  • Pastikan untuk minum air setiap 20 menit sekali saat berlari.
  • Konsumsi minuman atau suplemen elektrolit, seperti magnesium, kalsium, kalium. Natrium, dan klorida.
  • Gunakan pakaian berwarna terang.
  • Lindungi tubuh dari paparan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan tabir surya, topi, kacamata, pakaian panjang, dll.
  • Ambil rute yang lebih teduh.
  • Berlari di dalam ruangan jika memungkinkan.

 

Berlari di tengah cuaca yang panas memang masih diperbolehkan namun jangan sepelekan dampak negatif yang bisa timbul jika Anda tidak memberikan perlakuan yang tepat bagi tubuh Anda ketika berolahraga.

 

--- Related Article ---

 

Referensi:

  • Runstreet, 20 Tips for Running in Heat and Humidity
  • Center for Disease Control and Prevention (CDC), Heat Related Illness
     

 
Tags:
#Berlari 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article