sfidn - Isometrik vs Isotonik, Ayo Pahami Perbedaan dan Contohnya

Isometrik vs Isotonik, Ayo Pahami Perbedaan dan Contohnya

sfidn.com – Isometrik dan isotonik adalah dua konsep penting dalam latihan fisik yang sering digunakan dalam berbagai program kebugaran, termasuk terapi fisik.

Kedua jenis latihan ini memiliki perbedaan dalam cara otot berkontraksi dan contoh gerakan yang dilakukan. Mari kita telaah lebih dalam apa saja perbedaannya serta contoh-contoh latihannya.

 

Latihan Isometrik

Isometrik adalah jenis latihan di mana otot mengalami kontraksi tanpa adanya pergerakan sendi. Dalam latihan ini, tubuh tetap diam dalam posisi tertentu selama beberapa waktu. Contohnya, plank, side plank, bridge, dan wall sit.

Manfaat utama dari latihan isometrik adalah:

  • Meningkatkan Kekuatan Otot: Dengan menahan posisi tertentu, latihan ini membantu meningkatkan kekuatan otot secara spesifik.
  • Stabilitas Sendi: Fokus pada penguatan otot stabilisator membantu menjaga stabilitas sendi.
  • Cocok saat Gerakan Terbatas: Latihan ini mudah dilakukan saat gerakan fisik terbatas, baik karena cedera, kondisi medis, atau keterbatasan tempat.


Latihan Isotonik

Isotonik adalah jenis latihan yang melibatkan pergerakan sendi dan menghasilkan perubahan dalam panjang otot. Otot bisa memendek dan memanjang secara bergantian saat melawan resistensi tertentu. 

Ada dua jenis latihan isotonik, yakni kontraksi eksentrik dan kontraksi konsentrik. Kontraksi eksentrik terjadi ketika otot meregang saat melawan gravitasi atau beban eksternal. Ini sering terjadi ketika kita menahan beban yang lebih berat dari biasanya, seperti saat melakukan pull-up.

Sementara itu, kontraksi konsentrik terjadi saat otot mengalami kontraksi dan ketegangan secara bersamaan akibat menerima beban yang disertai dengan pemendekan otot. Contoh umumnya adalah saat melakukan squat dan bicep curl.

Manfaat dari latihan isotonik adalah:

  • Meningkatkan Kekuatan dan Fleksibilitas: Dengan melibatkan gerakan dinamis, latihan ini membantu meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot.
  • Memperbaiki Koordinasi Tubuh: Gerakan kompleks melibatkan koordinasi antara berbagai kelompok otot, meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh.
  • Meningkatkan Kesehatan Kardiorespirasi: Latihan isotonik yang dinamis memperbaiki kesehatan jantung, pembuluh darah, dan sistem pernapasan.

 

Contoh Latihan Isometrik

Beberapa jenis latihan isometrik, contohnya adalah:

  1. Plank
  2. Side Plank
  3. Bridge
  4. Wall Sit
  5. Overhead Hold
  6. V-sit
  7. Calf Raise and Hold
  8. Chair Pose
  9. Squat Hold
  10. Dead Hang
  11. Isometric Squat

 

Contoh Latihan Isotonik

Beberapa jenis latihan isotonik, contohnya adalah:

  1. Squat
  2. Push-up
  3. Pull-up
  4. Bicep Curl
  5. Tricep Dip
  6. Leg Press
  7. Bench Press
  8. Deadlift

 

Kesimpulan

Perbedaan utama antara latihan isometrik dan isotonik terletak pada jenis gerakan dan manfaat yang diberikan. 

Isometrik melibatkan kontraksi otot tanpa perubahan panjang, sementara isotonik melibatkan pergerakan sendi. Latihan isotonik terdiri dari dua jenis, yaitu kontraksi eksentrik di mana otot meregang saat menahan gravitasi dan kontraksi konsentrik di mana otot memendek saat menahan beban.

Isometrik akan fokus pada kekuatan otot spesifik dan stabilitas sendi, sementara isotonik bisa lebih beragam, seperti peningkatan kekuatan, fleksibilitas, koordinasi, dan kesehatan kardiorespirasi.

Keduanya memiliki peran yang penting dalam program kebugaran dan terapi fisik yang mungkin sedang Anda jalankan. 

Tidak perlu memilih antara keduanya karena Anda bisa mengombinasikan atau menggabungkan latihan  isometrik dan isotonik untuk memberikan hasil yang optimal untuk kesehatan maupun kebugaran otot Anda. 

Dengan memahami perbedaan dan manfaat keduanya, Anda dapat menyusun program latihan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Anda. Selamat berlatih.
 

--- Related Article ---

 


 
Tags:
#isotonik  #latihan isometrik  #isometrik  #latihan isotonik 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article