sfidn.com – Nyeri leher bagian belakang adalah keluhan yang sering dialami banyak orang. Namun, apa penyebab dari kondisi tersebut dan bagaimana cara mengatasinya? Simak pada artikel berikut ini.

Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Leher Bagian Belakang

Menurut laporan dari Practical Pain Management, nyeri leher belakang menduduki peringkat keempat sebagai rasa nyeri kronis yang paling umum terjadi, setelah nyeri punggung bawah, nyeri lutut, dan sakit kepala. 

National Library of Medicine juga mencatat bahwa ada sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami nyeri leher setidaknya sekali dalam setahun dan rata-rata penderitanya lebih banyak wanita daripada pria. 

Nyeri leher belakang bisa terjadi dalam waktu yang singkat atau pun berkelanjutan. Sensasi yang dirasakan juga sangat beragam, mulai dari nyeri tumpul, terbakar, hingga sensasi menusuk yang menjalar ke bahu atau lengan. 

Tidak jarang, nyeri leher juga disertai dengan beberapa gejala lain, seperti halnya sakit kepala, mati rasa, dan kesemutan.

4 Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Leher

Dampak dari nyeri leher, terutama yang ada di area belakang tidak dapat kita anggap remeh karena bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan nyaman dan lancar.

Maka dari itu, ayo ketahui empat penyebab nyeri leher dan cara mengatasinya berikut ini:

1. Postur Tubuh yang Buruk

Postur tubuh yang buruk menjadi salah satu penyebab utama yang membuat seseorang mengalami nyeri leher belakang yang kronis. 

Posisi duduk yang tidak tepat dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketegangan pada otot dan ligamen di leher. 

Orang-orang yang sering menundukkan kepala untuk melihat layar ponsel atau bahu tegang juga berisiko mengalami masalah ini.

Langkah-langkah sederhana untuk mendapatkan postur tubuh yang baik adalah dengan menjaga telinga sejajar dengan bahu, bahu diangkat dan diarahkan sedikit ke belakang, dada  terbuka, dan kepala tidak menunduk atau terlalu maju ke depan. Cara duduk yang benar dapat membantu Anda mengatasi nyeri leher.

2. Mengalami Stres dan Ketegangan

Stres, kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya juga dapat memengaruhi fisik dan kondisi tubuh seseorang. Termasuk menyebabkan ketegangan pada otot leher yang membuatnya terasa nyeri dan sakit.

Dengan mengurangi stres serta ketegangan pada otot leher, Anda bisa  mengurangi nyeri di area tersebut. Cobalah untuk melakukan pemijatan atau pun latihan, seperti  next stretch, neck release, child’s pose, cat-cow pose, dan thread the needle.

3. Spondylosis Serviks

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami proses alami yang dapat menyebabkan kerusakan, termasuk pada bagian leher. Salah satu kondisi umum yang berkaitan dengan ini adalah spondylosis serviks yang sering kali menyebabkan nyeri leher. 

Kondisi medis ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas 50 tahun yang ditandai dengan tekanan pada cakram lunak di antara tulang belakang.

Faktor risiko seperti obesitas, gaya hidup yang kurang aktif, radang sendi yang parah, dan postur duduk yang buruk juga dapat meningkatkan kemungkinan terkena spondylosis serviks. 

Cara mengatasi kondisi ini umumnya dengan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, terapi fisik, penggunaan kompres es atau panas, atau menggunakan alat penyangga untuk mendukung leher. 

4. Cedera pada Leher

Cedera fisik yang diakibatkan oleh kecelakaan saat mengendarai kendaraan, melakukan aktivitas sehari-hari, atau pun saat berolahraga bisa menyebabkan nyeri leher. Cedera ringan juga bisa terjadi karena posisi tidur yang salah. 

Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab cedera yang Anda alami dan mencari bantuan medis untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Terapi fisik serta penggunaan penyangga leher bisa membantu dan mempercepat proses penyembuhan.

Nyeri leher tidak boleh kita diabaikan karena bisa memburuk seiring berjalannya waktu jika Anda tidak mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dengan memahami penyebab terjadinya nyeri leher, terutama yang ada di bagian belakang, ini bisa menjadi langkah pertama untuk mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan Anda bisa kembali menjalani aktivitas tanpa kesulitan.