Kalistenik vs Bodybuilding, Mana yang Lebih Bagus?
sfidn.com – Kalistenik dan bodybuilding adalah dua metode latihan yang sering diperbincangkan oleh para penggemar olahraga.
Banyak yang penasaran tentang latihan mana yang lebih bagus untuk meningkatkan massa otot, kekuatan otot, maupun menurunkan berat badan.
Jika Anda penasaran dengan kalistenik vs bodybuilding, yuk simak artikel ini untuk mendapatkan jawabannya.
Apa yang Dimaksud dengan Kalistenik?
Kata "kalistenik" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "kalos" yang memiliki arti keindahan dan "sthenos" yang berarti kekuatan.
Kalistenik adalah sebuah metode latihan menggunakan berat tubuh sebagai alat perlawanan untuk mengembangkan otot dan meningkatkan kebugaran kardiovaskular. Contoh gerakannya, seperti pull-up, push-up, plank, lunges, dan squat.
Keunggulan utama dari kalistenik, yaitu bentuk latihannya yang sederhana dan fleksibel. Anda bisa melakukan latihan ini di mana saja, seperti di taman, ruang tamu, atau bahkan di tempat yang sempit tanpa perlu menggunakan peralatan khusus.
Tidak hanya memperkuat otot, kalistenik juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, dan kontrol tubuh.
Apa yang Dimaksud dengan Bodybuilding?
Bodybuilding atau yang dikenal juga dengan sebutan binaraga adalah sebuah disiplin olahraga yang fokus pada hipertrofi otot (pertumbuhan dan peningkatan ukuran otot) dan estetika tubuh.
Contoh orang-orang yang melakukan bodybuilding, yaitu Ade Rai, Arnold Schwarzenegger, Eugen Sandow dll.
Bodybuilding dilakukan dengan bantuan alat beban bebas, seperti barbell, dumbbell, mesin kabel, dan lainnya untuk menargetkan atau mengisolasi kelompok otot tertentu agar pertumbuhan otot berjalan maksimal.
Perbedaan Kalistenik dan Bodybuilding
Ada sejumlah perbedaan mendasar antara kalistenik dan bodybuilding. Mulai dari metode dan fokus latihan, otot yang terlibat, sampai cara untuk meningkatkan intensitas latihan. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Perbedaan Metode dan Fokus Latihan
Kalistenik menggunakan berat badan sendiri untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, dan daya tahan otot. Fokus utamanya untuk meningkatkan kekuatan fungsional, yakni kemampuan tubuh untuk bergerak dan berfungsi dengan baik saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Sedangkan bodybuilding fokus pada pengembangan massa otot dan detail otot serta pengurangan persentase lemak tubuh untuk mencapai penampilan fisik yang estetik.
2. Perbedaan Otot yang Terlibat
Tidak seperti kalistenik yang sering melibatkan beberapa kelompok otot sekaligus, bodybuilding lebih sering menggunakan latihan isolasi untuk menargetkan otot-otot tertentu.
Akibatnya, orang-orang yang lebih sering melakukan kalistenik akan memiliki kekuatan otot yang lebih baik secara keseluruhan. Sedangkan mereka yang rajin melakukan bodybuilding akan memiliki otot yang lebih besar, simetris, dan terfokus.
3. Perbedaan Cara untuk Meningkatkan Intensitas Latihan
Perbedaan lainnya antara kalistenik dan bodybuilding adalah cara meningkatkan latihannya. Bodybuilding sering menggunakan prinsip beban progresif, yakni meningkatkan berat beban, repetisi, atau pun set secara bertahap untuk menantang kinerja otot.
Sedangkan kalistenik lebih fokus pada variasi gerakan. Dimulai dengan gerakan yang sederhana atau klasik lalu berlanjut ke gerakan yang lebih kompleks sehingga tubuh harus bekerja keras untuk mengatasi tantangan baru yang diberikan.
Contohnya, setelah terbiasa dengan push-up klasik, Anda mencoba variasi push-up lainnya, seperti diamond push-up, archer push-up, atau yang lainnya.
Baca Juga:
Full Body Workout 30 Menit di Rumah, Bentuk Otot dengan Cepat
Kalistenik vs Bodybuilding untuk Menurunkan Berat Badan
Baik itu kalistenik maupun bodybuilding, keduanya sama-sama mampu menurunkan berat badan tapi dengan mekanisme yang berbeda.
Kalistenik cenderung membakar lebih banyak kalori selama sesi latihan karena adanya keterlibatan kardiovaskular yang intens. Sedangkan bodybuilding dapat meningkatkan Resting Metabolic Rate (RMR) karena massa otot yang meningkat.
RMR atau metabolisme istirahat adalah jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh saat Anda sedang istirahat atau tidak melakukan aktivitas.
Apakah Kalistenik Bisa Membentuk Otot?
Ya, kalistenik bisa membentuk otot meski pertumbuhannya tidak sebesar saat Anda melakukan bodybuilding. Meningkatkan repetisi atau set dapat merangsang pertumbuhan otot.
Namun, jika tujuan Anda adalah hipertrofi otot, sebaiknya lakukan latihan ketahanan yang mengisolasi otot secara spesifik, seperti bicep curl, leg extensions, lateral raises, dan sejenisnya.
Apakah Kalistenik Lebih Sulit dari Bodybuilding?
Menentukan metode latihan mana yang lebih sulit itu sebenarnya bersifat subjektif dan bergantung pada banyak faktor, seperti kekuatan dan kelemahan tubuh serta pengalaman latihan sebelumnya.
Gerakan kalistenik memerlukan koordinasi, keseimbangan, dan kontrol gerakan tubuh yang lebih besar. Di sisi lain, bodybuilding memerlukan kekuatan dan ketahanan otot yang lebih baik untuk mengangkat beban berat.
Bisakah Binaragawan Melakukan Kalistenik?
Tentu saja bisa. Binaragawan boleh saja memasukkan kalistenik ke dalam rutinitas latihan mereka untuk meningkatkan kemampuan di area yang mungkin belum terjangkau saat melakukan bodybuilding. Dengan begitu, binaragawan bisa mencapai tingkat kebugaran tubuh yang lebih baik.
Kesimpulan
Setiap metode latihan memiliki keunggulannya masing-masing yang bisa Anda sesuaikan dengan tujuan kebugaran, ketersedian alat, atau pun keinginan subjektif Anda sendiri.
Menggabungkan kalistenik dan bodybuilding juga diperbolehkan untuk mendapatkan manfaat kebugaran yang lebih besar.
Dengan melakukan kalistenik, Anda bisa meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, koordinasi, keseimbangan, dan kontrol tubuh tanpa bantuan alat apa pun.
Sedangkan melakukan bodybuilding, Anda bisa meningkatkan ukuran otot secara signifikan serta mendapatkan tampilan tubuh yang estetik.