sfidn - 10 Manfaat Yodium untuk Kesehatan dan Rekomendasi Hariannya

10 Manfaat Yodium untuk Kesehatan dan Rekomendasi Hariannya

sfidn.com – Yodium (iodine; I) adalah salah satu dari 9 mikro mineral, yaitu mangan, fosfor, selenium, kromium, seng, tembaga, zat besi, dan molybdenum. Meski tidak dibutuhkan sebanyak makro mineral, yodium sangat dibutuhkan oleh tubuh, terutama untuk kesehatan tiroid.

Sayangnya, iodine termasuk dalam zat gizi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Oleh sebab itu, Anda perlu mendapatkannya secara cukup dari diet Anda.

Simak terus artikel ini untuk tahu lebih banyak tentang manfaat yodium bagi tubuh serta jumlah yang dibutuhkan dalam sehari!

10 Manfaat Yodium untuk Kesehatan

Berikut daftar manfaat yodium untuk kesehatan yang dianggap paling penting oleh para ahli:

1. Mendukung fungsi kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid terletak di dasar bagian depan leher. Fungsinya untuk membantu mengatur produksi hormon. Hormon-hormon ini berperan dalam mengontrol metabolisme, kesehatan jantung, dan masih banyak lagi.

Untuk membuat hormon, kelenjar tiroid Anda akan mengambil yodium dalam jumlah kecil. Kekurangan atau tidak ada yodium dapat menurunkan produksi hormon tiroid (hipotiroidisme).

Oleh karena itu, manfaat yodium yang paling utama adalah mendukung fungsi kelenjar tiroid Anda dengan baik.

2. Mengurangi risiko penyakit gondok

Salah satu masalah umum yang terjadi pada kelenjar tiroid adalah gondok. Dalam kondisi ini, kelenjar tiroid Anda bisa membesar sebagai akibat dari hipotiroidisme, hipertiroidisme, atau nodul tiroid non-kanker (kista).

Adapun penyebab paling umumnya adalah kekurangan yodium, meskipun ini jarang di negara-negara yang memiliki akses ke makanan kaya yodium.

Oleh sebab itu, menambahkan makanan atau suplemen kaya yodium dapat menjadi solusi efektif Anda untuk mengatasi penyakit gondok.

3. Mengatasi kelenjar tiroid yang terlalu aktif

Dalam kondisi hipertiroid, dokter Anda mungkin merekomendasikan jenis yodium khusus yang disebut yodium radioaktif untuk mengelola kelenjar tiroid yang terlalu aktif. 

Obat yang disebut juga dengan radioiodine ini diminum secara oral untuk menghancurkan sel-sel tiroid ekstra, sehingga membantu mengurangi produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Namun, obat ini juga memiliki risiko, yang dapat menghancurkan terlalu banyak sel tiroid, sehingga menurunkan produksi hormon (hipotiroidisme). Untuk alasan ini, obat yodium radioaktif hanya diresepkan setelah obat anti-tiroid tidak mempan.

Peringatan!
Yodium radioaktif tidak sama dengan suplemen yodium. Anda tidak boleh mengonsumsi suplemen yodium untuk mengobati hipertiroidisme.

4. Mengobati kanker tiroid

Manfaat yodium selanjutnya untuk kesehatan adalah dapat membantu mengobati kanker tiroid. Pengobatannya adalah radioiodine yang bekerja dengan cara yang sama seperti pengobatan hipertiroid.

Ketika Anda mengonsumsi yodium radioaktif secara oral, obat tersebut akan menghancurkan sel-sel tiroid, termasuk sel-sel kanker. Obat ini dapat digunakan setelah operasi tiroid untuk memastikan semua sel kanker habis.

American Cancer Society juga menyatakan bahwa perawatan yodium radioaktif secara signifikan meningkatkan peluang bertahan hidup bagi penderita kanker tiroid.

5. Mendukung perkembangan saraf dan otak

Kebutuhan yodium semakin meningkat selama kehamilan untuk mendukung perkembangan saraf janin. Bahkan, Anda tetap membutuhkannya selama menyusui (yang ditransfer melalui ASI), karena ini adalah periode perkembangan otak bayi yang penting.

Manfaat yodium untuk neurologis ini dapat meluas ke fungsi otak yang sehat selama masa kanak-kanak, termasuk penurunan risiko kecacatan intelektual.

Sebuah ulasan menemukan bahwa bayi yang ibu kandungnya mengalami kekurangan yodium selama kehamilan berisiko lebih tinggi untuk tumbuh dengan IQ yang lebih rendah dan keterlambatan intelektual lainnya.

6. Meningkatkan berat badan lahir

Tidak hanya untuk perkembangan otak, yodium selama kehamilan juga telah dikaitkan dengan berat badan lahir yang sehat.

Sebuah penelitian terhadap wanita hamil dengan gondok menemukan bahwa mengonsumsi 400 mg yodium setiap hari selama 6 – 8 minggu sangat membantu memperbaiki gondok, yang pada gilirannya juga meningkatkan berat badan bayi baru lahir.

Namun, penelitian di atas dilakukan pada wanita yang tinggal di daerah berkembang yang sudah mengalami kekurangan zat besi.

Oleh sebab itu, mengonsumsi suplemen yodium tidak akan memengaruhi berat badan bayi Anda saat lahir, kecuali dokter Anda yang merekomendasikannya.

7. Membantu mengobati penyakit payudara fibrokistik

Ada dugaan bahwa suplemen atau obat yodium dapat membantu mengobati penyakit payudara fibrokistik. Kondisi non-kanker ini paling sering terjadi pada wanita usia subur (WUS), dan dapat menyebabkan benjolan yang menyakitkan di payudara.

Peringatan!
Anda hanya boleh minum suplemen atau obat yodium untuk kondisi ini di bawah pengawasan dokter. Jika tidak, Anda bisa berisiko mengalami efek samping dari keracunan yodium.

8. Desinfektan air

Salah satu manfaat yodium adalah sebagai desinfektan air. Ini sangat membantu jika Anda tidak memiliki akses ke air minum saat bepergian atau efek dari bencana alam.

Anda dapat menambahkan 5 tetes tingtur yodium cair 2% ke dalam 1 liter air jernih. Jika airnya keruh, tambahkan 10 tetes per liter.

Selain tingtur yodium cair, Anda juga bisa menggunakan tablet yodium sesuai dengan instruksi produsennya.

Terlepas dari itu, ada juga beberapa kekhawatiran bahwa ini bisa meningkatkan asupan yodium total pada manusia dan menyebabkan efek kesehatan yang merugikan. Jadi, pastikan total asupan yodium harian Anda tidak melebihi 2 mg.

9. Mengobati infeksi

Yodium topikal (bentuk cair) dapat digunakan untuk membantu mengobati dan mencegah infeksi, dengan membunuh bakteri di sekitar luka ringan dan goresan.

Peringatan!
Yodium topikal tidak boleh digunakan untuk luka dalam, gigitan binatang, luka bakar, dan pada bayi baru lahir. Selalu ikuti petunjuk pada kemasan dan jangan digunakan lebih dari 10 hari, kecuali dengan rekomendasi dokter.

10. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh

Selanjutnya, yodium juga sangat bermanfaat untuk kekebalan tubuh Anda. 

Yodium dan hormon tiroid bersama-sama menghambat pertumbuhan bakteri abnormal di perut, seperti H. Pylori, serta membantu menetralisir racun biologis dan kimia.

Di sisi lain, penelitian juga menunjukkan bahwa terlalu banyak yodium dapat menyebabkan disfungsi sistem kekebalan. Jadi, penting untuk memperhatikan asupan harian Anda.

Berapa kebutuhannya?

National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan asupan harian yodium berdasarkan usia seperti berikut:

  • 0 – 6 bulan: 110 mcg.
  • 7 – 12 bulan: 130 mcg.
  • Anak-anak berusia 1 – 8 tahun: 90 mcg.
  • Anak-anak berusia 9 – 13 tahun: 120 mcg.
  • Remaja dan dewasa (14 tahun ke atas): 150 mcg.
  • Ibu hamil: 220 mcg.
  • Ibu menyusui: 290 mcg.

Jika Anda hamil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda terkait suplementasi yodium, terutama jika vitamin prenatal Anda tidak mengandung yodium. Anda juga mungkin membutuhkan suplemen yodium jika mengalami kekurangan (defisiensi).

Sumber yodium dalam makanan

Yodium dapat ditemukan dalam makanan protein hewani dan sayuran laut. Mineral ini juga dapat ditemukan dalam makanan yang diperkaya, seperti roti, sereal, dan susu.

Berikut beberapa makanan sumber yodium:

  • Rumput laut (rumput laut, nori, kombu, wakame).
  • Ikan laut dan kerang-kerangan.
  • Garam beryodium.
  • Susu dan produk olahannya.
  • Telur.
  • Hati sapi.
  • Ayam.
  • Formula bayi yang diperkaya.
  • Makanan nabati yang tumbuh di tanah yang kaya yodium secara alami.

Inilah sederet manfaat yodium untuk kesehatan, terutama dalam memproduksi hormon tiroid. Jika tubuh kekurangan yodium, maka dapat menyebabkan hipotiroidisme atau tidak cukup hormon tiroid. Sumber umum yodium termasuk garam, makanan laut, susu, serta suplemen bila memang diperlukan dan sesuai arahan dari dokter.

--- Related Article ---

 

Referensi:

  • American Cancer Society (2019). Radioactive Iodine (Radioiodine) Therapy for Thyroid Cancer.
  • Anees et al. 2015. Effect of maternal iodine supplementation on thyroid function and birth outcome in goiter endemic areas. Curr Med Res Opin. 31 (4): 667-74.
  • Body Bio (2021). The Importance of Iodine: Iodine Benefits, Sources, and More.
  • Chen et al. 2007. Effect of excessive iodine on immune function of lymphocytes and intervention with selenium. J. Huazhong Univ. Sc. Technol. 27: 422–425.
  • Dr. CraigEymann, DC (2018). Iodine: 10 Benefits for Thyroid & Health.
  • Eat Right (2021). Iodine, a Critically Important Nutrient.
  • Gue Sehat. Mikro Mineral: Kecil Tapi Berdampak Besar Bagi Tubuh.
  • Harvard T. H. Chan. Iodine.
  • Healthline (2019). 11 Uses for Iodine: Do Benefits Outweigh the Risks?
  • Medical News Today (2017). Everything You Need to Know About Iodine.
  • Monahan et al. 2015. Costs and benefits of iodine supplementation for pregnant women in a mildly to moderately iodine-deficient population: a modelling analysis. Lancet Diabetes Endocrinol. 3 (9): 715-22.
  • NIH (2021). Iodine.
  • Very Well Health (2022). What Is Iodine?

 
Tags:
#mineral  #sfidn  #yodium  #manfaat yodium  #iodine  #mineral yodium  #mineral iodine  #manfaat yodium untuk kesehatan 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article